BERTANYA adalah meminta keterangan atau penjelasan agar diberi tahu tentang sesuatu.Dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, di sekolah, atupun dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari kegiatan bertanya. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi guru dan murid di kelas, interaksi tersebut diantaranya yaitu komunikasi. Misalnya guru bertanya, murid menjawab begitu pula sebaliknya. Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Ada anggapan bertanya atau pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman seseorang. Hasibuan dan Moedjiono (2012 : 62) menjelaskan tujuan bertanya tidak sekadar memperoleh informasi tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik.
Pada proses pembelajaran di sekolah tentunya ada kendala yang menjadikan kurang tercapainya hasil pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan atau harapan. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa kesulitan memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Kesullitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar disebabkan adanya ancaman, hambatan atau gangguan dalam belajar (Afi Parnawi, 2019). Metode ceramah masih mendominasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. Dalam metode tersebut guru lebih aktif memberikan penjelasan-penjelasan sedangkan murid hanya mendengarkan sehingga terkesan cenderung membosankan bagi siswa. Proses pembelajaran yang monoton mengakibatkan siswa bosan dan menjadi tidak fokus atau tidak konsentrasi dengan materi apa yang disampaikan guru. Tingkat pertimbangan (konsentrasi) yang signifikan telah ditampilkan untuk lebih mengembangkan hasil belajar (Hartono dkk, 2009 : 13). Disinilah pentingnya peran guru untuk menumbuhkan minat dan konsentrasi belajar yang baik dan optimal.
Kreatifitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran siswa di kelas. Untuk mengatasi kendala ketidak fokusan siswa atau kurangnya konsentrasi siswa agar mencapai tujuan pembelajaran, maka sebagai guru kami menumbuhkan peran aktif siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan cara menggunakan “Keterampilan Bertanya” atau disebut KB. KB bisa dilakukan guru disetiap kegiatan belajar mengajar baik diawal pembelajaran, ditengah, maupun di akhir pembelajaran. KB yang dilakukan guru yaitu memberikan pertanyaan langsung secara lisan terhadap siswa. Dan tentunya pertanyaan tersebut berkaitan dengan materi yang diajarkan meskipun jawaban itu bisa berdasarkan pengetahuan siswa yang tidak tertulis dalam buku materi pelajaran. KB yang dimiliki guru dapat ditunjukan dengan mengembangkan setrategi-strategi bertanya yang efektif sehingga siswa lebih terpusat perhatiannya dalam mengikuti pembelajaran dan secara otomatis dapat meningkatkan pengatahuan dan kemampuan berpikir siswa. Seperti yang dijelaskan Henniger (dalam Jacobsen, Eggen, & Kauchak, 2009: 172) bahwa penerapan bertanya secara efektif dapat meningkatkan interaksi secara signifikan dengan memperluas pemahaman siswa dan melibatkan mereka secara aktif. KB (Keterampilan Bertanya) bisa juga dilakukan peserta didik pada saat guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang dipelajari. Dengan siswa mengajukan pertanyaan terkait materi pembelajaran menunjukkan bahwa siswa memperhatikan dan konsenterasi terhadap pelajaran.
KB membuat suasana kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih hidup dan bermakna. Siswa lebih mudah mengingat dan memahami materi pembelajaran. Sehingga wawasan atau pengetahuan siswa terkait pelajaran bertambah dan kemampuan berpikir siswa juga bertambah lebih optimal. Seringnya KB diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas, hasil belajar siswa meningkat dan lebih berkualitas mencapai ketuntasan belajar.
Oleh :
AHMAD IKHSAN MUSTAKIM, S.Pd.SD
Guru SDN 2 Nglangitan
Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora
