Sepatkarangpaga KELAS V

Pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Tulusrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo masih di bawah KKM. Adanya pandemi selama 2 tahun membuat pembelajaran kelas sebelumnya jadi kurang maksimal karena pembelajaran secara daring. Perkalian dan pembagian sebagai dasar Matematika masih banyak yang belum memahami apalagi di kelas V untuk mencari akar pangkat tiga.

            Matematika bagi sebagian anak masih menjadi momok yang menakutkan karena dianggap pelajaran paling sulit. Dalam materi volume kubus rumusnya adalah r3 atau rusuk pangkat 3. Perkalian sangat penting dalam menerapkan rumus r3. Efek pandemi Covid 19 pada kelas IV kelas sebelumnya membuat sebagian besar murid tidak hafal perkalian 1 sampai dengan 10. Penulis disini sekaligus guru kelas V menuntaskan perkalian sampai hafal diluar kepala karena sangat berguna dalam penerapan mencari volume kubus dan akar pangkat 3. Jumlah murid kelas V SD Negeri Tulusrejo sebanyak 15 anak dan khusus mata pelajaran Matematika hasilnya masih di bawah KKM. Murid 15 anak dalam menghafal perkalian dasar 1 sampai 10 kemampuannya berbeda-beda. Guru harus sabar untuk memberi semangat anak-anak agar anak cepat menguasai perkalian dasar. Sebelum mulai pelajaran, anak-anak-anak diberi pertanyaan perkalian dan cara perkalian bersusun. Akhirnya 15 anak sudah menguasai materi perkalian, baru menerapkan strategi ”Sepatkarangpaga” untuk mencari akar pangkat 3 lebih cepat dari cara biasa.

Baca juga:  Tingkatkan Tatakrama Siswa dengan Pembiasaan

            Cara biasa untuk mencari akar pangkat 3 dalam soal pilihan ganda adalah  mengalikan satu persatu angka-angka tersebut. Misal  pilihannya ada 21, 22, 23,  dan 24. Cara biasa memang dapat menemukan hasil pangkat 3 tersebut. Satu per satu angka dikalikan misal 21×21, 22×22, 23×23, dan 24×24. Cara tersebut membuat murid-murid menghabiskan waktu mencari hasil perkalian satu persatu sehingga kurang efisien dan membosankan bagi anak. Lantas, bagaimana metode “Sepatkarangpaga”. Simak cara baik-baik !

            Anak-anak harus sudah hafal hasil 13 – 110. Awal pertama memberikan tugas anak-anak kelas untuk menghafalkan hasil pangkat 3 dalam pemikiran penulis,  murid-murid akan lama dan kesulitan menghafal hal itu. Ternyata siswa dengan mudah dan cepat menghafalnya. Setelah benar-benar hafal, metode “Sepatkarangpaga” yaitu mengingat dan menghafal angka terakhir pangkat 3. Misalnya 93 hasilnya 729 angka terakhirnya adalah 9. Seperti soal di atas , pertama pisahkan angka tersebut menjadi 2 bagian dihitung dari belakang menjadi 13 dan 824. Cari akar pangkat 3 yang hasilnya sama atau di bawah 13 yaitu 2 (23=8 ). Langkah selanjutnya angka 824 angka terakhirnya adalah 4. Akar pangkat 3 yang angka terakhirnya 4 adalah 4 (43=64). Jadi,  hasilnya 24.

iklan
Baca juga:  Metalgo Sebagai Media Menggambar Bangunan

            Anak-anak kelas V SD Negeri Tulusrejo begitu antusias menggunakan metode “Sepatkarangpaga”. Dulu sebelum menggunakan metode tersebut, siswa kesulitan mencari akar pangkat 3, harus mengalikan hasilnya satu per satu waktunya lama dan membosankan. Sekarang anak-anak berlomba dengan temannya untuk mencari akar pangkat 3 secepat-cepatnya. Dalam hitungan detik anak-anak sudah langsung menemukan hasil akar pangkat 3. Dulu Matematika khususnya materi akar pangkat 3 menjadi momok yang menakutkan dan membosankan, dengan metode “Sepatkarangpaga” siswa jadi termotivasi untuk mengerjakan soal. Bahkan minta terus di diberi soal. Alhamdulilah dengan metode “Sepatkarangpaga” Matematika kelas V SD Negeri Tulusrejo hasilnya meningkat menjadi di atas KKM.

Oleh : Aris Sudiono, S. Pd

SDN Tulusrejo Kec. Grabag, Kab. Purworejo

iklan