spot_img
26.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Di Arab, yang Tidak Batuk Hanya “Onta dan Tiang Listrik”

JATENGPOS.CO.ID,  MAKKAH – Seperti yang sering terjadi pada musim-musim haji sebelumnya, jamaah haji Indonesia tahun 2023 juga diserang batuk dan pilek di tanah suci. Hampir setiap pribadi jamaah tidak ada yang lolos dari batuk.

Siang dan malam selalu terdengar batuk bersahutan. Baik di kamar hotel, di musholla hotel saat sholat, di masjid Nabawi dan Masjidil Haram, maupun saat puncak haji di Arofah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Seolah-olah jamaaah haji sedang “konser batuk” di Arab Saudi.

Fenomena batuk berjamaah ini sering menjadi guyonan diantara jamaah. Ada yang bilang, salah satu indikasi haji mabrur adalah batuk dan pilek. Bahkan ada yang guyonan, di Makkah-Madinah itu yang tidak batuk hanya dua. Pertama tiang listrik, yang kedua onta. Karena keduanya tidak mungkin terserang batuk.

Intinya, hampir semua jamaah haji tidak ada yang luput dari batuk ini. Laki-perempuan, tua-muda. Bahkan dokternya sendiri juga batuk. Orang-orang dari negara lain juga sama. Kadang sehari agak reda, besoknya kumat lagi. Begitu seterusnya. Yang awal-awal tidak batuk, tunggu giliran. Nanti akan batuk juga di kemudian hari. Entah kenapa.

Baca juga:  Desa Kemambang Raih Paralegal Justice Award 2024, Bupati Beri Apresiasi

Soal batuk ini akan berdampak pada kenyamanan jamaah. Di kamar hotel misalnya, jika malam jamaah lain sering tidak bisa tidur karena terganggu batuk temanya yang tidak berhenti. Bagitpun saaat sholat berjamaah. Konsentrasi terganggu batuk bersahutan antar jamaah. Kalau sudah batuk bisa berlama-lama baru berhenti. Umumnya karena terggorokan terasa gatal sekali. Ditahan pun tidak bisa. Batuknya rara-rata batuk kering. Tidak ada dahaknya. Tapi bandel sekali. Apa lagi jika kena dinginya AC. Seperti alergi serangan dingin. Maka umumnya akan mencari udara panas. Keluar hotel supaya tidak kumat batuknya.

Secara kesehatan dokter mengatakan, itu terjadi akibat para jamaah menghadapi transisi dari satu wilayah ke wilayah lain yang berbeda suhu, cuaca, alam, bahkan kuktur budaya. Sehingga secara fisik maupun psykis akan terjadi gangguan. Selain itu, juga adanya jenis virus atau varian virus influensa yang berbeda dengan di tanah air, sehingga seseorang akan mudah terjangkit. Efek dari semua itu, seseorang akan terganggu saluran nafasnya, sehingga mengalami batuk, pilek, dan demam.

Baca juga:  Rekor Muri Bazar Terbesar dengan Peserta Terbanyak di DKI Jakarta

Dokter Koko, yang mendampingi jamaah haji Kloter 8 (Semarang dan Demak) SOC Solo, mengatakan, sebagai antisipasi batuk sebenarnya jamaah disarankan vaksin influensa sebelum berangkat. Namun kenyataanya tidak semua jamaah melakukan vaksin.

“Memamg itu akibat cuaca yang berbeda dan serangan virus yang varianya beda dengan di tanah air. Sehingga pada batuk dan pilek. Tapi yang sudah vaksin influensa, agak mendingan,”katanya saat pembekalan kesehatan pada jamaah di musholla hotel Rose Garden, Misfalah.

Rata-rata jemaah mengalami sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan gejalanya meliputi hidung mampet, baik di sinus hidung atau paru-paru, pilek, batuk, sakit tenggorokan, pegal-pegal,dan kelelahan.

Disarankan jamaah menjaga daya tahan tubuh tetap fit dengan istirahat yang cukup, makan seimbanh, dan perbanyak buah-buahan. Jika batuk dan flu berat segera konsul pos kesehatan yang ada di hotel. Memang sangat menggangu, tetapi batuk pilek tergolongan pengakit ringan. Nanti akan reda jika sudah pulang ke tanah air. (*)

spot_img

TERKINI