spot_img
26.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Duapuluh Stand Etnis Semarakkan UKSW Fashion Show IICF

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Tunjukan keberagaman budaya, sebanyak dua puluh dua stand etnis di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menyemarakkan acara “Pesta Budaya” yang digelar selama tiga hari, Rabu sampai dengan Jumat(26-28/07/2023) di lapangan sepakbola kampus.

Sebagai representasi Kampus Indonesia Mini, mahasiswa yang tergabung dalam komunitas etnis di UKSW memperkenalkan budaya daerah masing-masing melalui replika rumah adat, pakaian adat, makanan khas, musik dan tarian daerah.

Pesta Budaya ini menjadi bagian dari Indonesian International Culture Festival (IICF) 2023 yang merupakan agenda tahunan Senat Mahasiswa Universitas (SMU). Sebelumnya telah dilaksanakan juga “Pawai Budaya” pada Sabtu (17/06/2023) lalu.

Mengusung tema “Hartakara Buddayah”, Pesta Budaya IICF 2023 disemarakkan dengan Fashion Show busana adat yang ada di Indonesia, Kamis (27/07/2023) malam.

Disampaikan Rakhen Hussein Aryo Prabowo selaku ketua panitia, kegiatan Fashion Show ini pertama kali diadakan dalam gelaran IICF untuk merayakan keberagaman budaya yang ada di UKSW.

Baca juga:  Debat Pilwakot Salatiga Digelar di Tempat Netral

Rangkaian Pesta Budaya resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik dan Kemahasiswaan (WR PAK) Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Rabu (26/07/2023) siang.

Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu menjelaskan kegiatan ini menunjukkan komitmen UKSW untuk tetap menjaga jati diri sebagai universitas Bhinneka Tunggal Ika.“Dalam kegiatan ini mahasiswa akan menampilkan berbagai hal. Mahasiswa menampilkan beragam makanan khasnya,” ujarnya saat membuka acara.

Turut membersamai WR PAK, hadir Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Salatiga, Lulu Rusyaningsih, S.Si., yang juga berkesempatan mengelilingi stand.

Lulu Rusyaningsih mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UKSW yang selalu memberikan inovasi dan kreativitasnya baik di bidang kebudayaan maupun teknologi. “Kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas bagi mahasiswa. UKSW juga sebagai kampus dengan beragam etnis dapat memberikan kerukunan bagi Kota Salatiga,” katanya.

Baca juga:  Tekan Pengangguran, Gus Yasin: Kurikulum SMK dan Dunia Usaha Harus Selaras

Busana adat yang ditampilkan tersebut antara lain busana adat Papua yakni Koteka, Sali dan Noken, busana adat Kalimantan Barat yakni King Baba dan King Bibinge, busana adat Jawa yaitu Kebaya dan busana adat Nias yakni Orobu dan Oholu. Saat berjalan di catwalk tidak lupa mereka memasang senyum ramahnya dan melambaikan tangannya di hadapan ratusan penonton.

Memperagakan busana khas Nias dengan berbagai pernak-pernik pakaian adat yang di dominasi unsur warna merah, hitam dan gold.

Sirpriana Erlina Serasi Buulolo menuturkan bahwa busana adat ini biasanya digunakan dalam pesta kebudayaan dan pernikahan.”Saya merasa senang bisa tampil di fashion show ini, melalui kegiatan ini kami bisa memperkenalkan pakaian adat kami,” beber mahasiswa Fakultas Biologi ini. (deb)

spot_img

TERKINI