JATENGPOS.CO.ID, MAKKAH – Bagi yang belum pernah umroh atau haji ke tanah suci, mungkin menganggap sholat di masjid Nabawi Madinah dan masjidil Jaram Makkah, seperti umumnya sholat di tanah air. Yakni jamaah ke masjid setelah mendengar azan. Di tanah suci sebaliknya. Kok bisa?
Bejan Syahidan, wartawan Jateng Pos, yang baru pulang haji tahun 2023, menceritakan, jumlah jamaah setiap sholat di masjid Nabawi maupun masjidil Haram bisa mencapai 1 juta orang. Apa lagi musim haji. Bisa lebih banyak lagi. Saking banyaknya, setiap sholat harus berebut tempat. Jika tidak, jamaah akan sholat di luar masjid atau tempat ala kadarnya.
DUA JAM MASUK MASJID
Karena itu, untuk dapat tempat sholat yang layak, jamaah harus tahu tipsnya. Yakni jamaah harus masuk masjid lebih awal satu atau dua jam sebelum azan. Maka ada guyonan, di tanah air azan menunggu jamaah, di Arab Saudi Jamaah menunggu azan. Artinya jamaah masuk masjid terlebih dulu mencari shof, lalu menunggu azan waktu sholat. Itu berlaku untuk semua sholat lima waktu.
Jika berangkat ke masjid setelah mendengar azan, dijamin tidak bisa masuk masjid. Kalau toh dapat tempat sholatnya di pelataran atau pinggir-pinggir jalan menuju masjid. Sebab di dalam masjid sudah full. Bahkan jalan-jalan ke dalam masjid sudah ditutup sama askar (polisi masjid).
Untuk di masjid Nabawi Madinah, mungkin satu jam sebelum azan masih bisa masuk masjid. Meski dapatnya di shof-shof paling belakang. Atau di pinggir-pinggir lorong di dalam masjid. Sebab luasan masjid Nabawi lebih besar dibanding masjidil Haram. Luas masjid Nabawi saat ini 165.000 m2 yang mampu menampung jamaah hingga satu juta di dalam masjid dan 800 ribuan jamaah di pelataran masjid.
Tapi di masjidil Haram, untuk bisa sholat di dalam masjid, harus masuk masjid minimal dua jam sebelum azan. Karena luasnya lebih kecil dari masjid Nabawi, yakni 357 m2 di dalam masjid. Sementara jumlah jamaah yang sholat hampir sama dengan masjid Nabawi. Maka, jika masuk masjid setelah mendengar azan, dijamin sholatnya di pelataran. Atau bahkan di jalan-jalan jauh sebelum masjidil Haram, karena pelataranpun sudah penuh juga. Atau kalau toh berhasil masuk masjid, pasti akan diarahkan sholat di rooftop (atap) masjid yang kondisinya terbuka. Tanpa atap. Kalau sholat duhur kepanasan.
Kenapa jamaah begitu berebut sholat di kedua masjid tersebut? Kata Nabi, sholat di masjid Nabawi pahalanya 1000 kali dibanding masjid yang lain. Sedangkan sholat di masjidil Haram, pahalanya 100.000 kali dibanding sholat di masjid yang lain. Wajar jika setiap hari orang berebut bisa sholat di dua masjid itu. Apa lagi di musim haji, semua jamaah berbondong-bondong sholat lima waktu di masjid Nabawi ketika di Madinah, dan masjidil Haram ketika di Makkah.
JANGAN PULANG
Tips berikutnya adalah, supaya selalu dapat tempat sholat di dalam masjid, usahakan selepas sholat jangan pulang atau keluar masjid. Apa lagi yang hotelnya jauh hingga 200 meter atau 7 kilo meter. Karena begitu keluar, nanti susah lagi masuknya. Akan berdesakan dengan jutaan orang yang sama-sama masuk masjid. Tetaplah duduk di dalam masjid menunggu sholat lima waktu berikutnya. Misalnya sehabis sholat asyar. Anda tetap di dalam masjid saja untuk menunggu sholat magrib dan sholat isya. Karena waktunya pendek. Kalau anda keluar nanti sebentar lagi sudah azan. Anda akan rebutan bisa masuk ke masjid. Setelah isya, barulah anda pulang. Lalu istirahat tidur. Bangun lagi jam 2 malam untuk berangkat lagi ke masjid. Karena jam 04.15 sudah azan subuh. Sambil menunggu azan, bisa sholat tahajud, zikir, dan baca Quran. Jam dua malam itu, jamaah yang lain juga sudah pada menuju masjid. Tetapi masih tetap dapat tempat dibanding yang mepet datangnya.
Setelah subuh, jangan langsung pulang. Tapi baca Quran dan zikir sembari menunggu waktu syuruq jam 05.45. Saat itu snda sholat sunnah syuruq dua rokaat. Kata Nabi, pahalanya seperti umroh dan haji, sempurna, sempurna. Jadi yang di tanah air, setiap hari membiasakan (mendawamkan) sholat syuruq, insyaa Alloh akan mendapatkan pahala haji dan umroh setiap hari. Habis syuruq jangan pulang. Lanjutkan baca Quran hingga pukul 07.00 waktu duha. Anda sholat lagi minimal dua rokaat duha, pahalanya mempermudah rizki dan lainya. Sholat duha bisa dikerjakan hingga 12 rokaat. Isnyaa Alloh akan dapat pahala yang lebih besar lagi. Setelah duha, barulah pulang ke hotel untuk istirahat dan makan.
Nanti pukul 12.23 sudah azan zuhur. Supaya bisa masuk masjid lagi, harus berangkat jam 11.00. Tapi kalau di masjidil Haram harus berangkat jam 10.30. Masih jam 10 pagi orang sudah berangkat ke masjid supaya dapat tempat di dalam. Setelah duhur, anda boleh pulang lagi, karena asyar masih lama. Jadi, yang harus tetap ngendon di masjid itu adalah setelah asyar untuk lanjut magrib dan isya.
Itu saja, kondisi shof berhimpitan. Shofnya miring. Sujudnya kadang nyundul bokong depanya. Tapi lumayan dapat tempat sholat. Karena itu untuk jamaah luar Indonesia, biasanya habis sholat tidak keluar masjid. Langsung duduk baca Quran sekalian menunggu sholat berikutnya. Baca Quran sembari menunggu sholat berikutnya, sekaligus untuk bisa menghatamkan baca Quran di tanah suci. Apa lagi selama musim haji, orang berlomba-lomba mentarget hafal Quran. Ada yang sampai sekali, dua kali atau lebih. Eman kalau tidak. Sebab baca Quran di kamar hotel biasanya susah. Waktunya banyak habis untuk ngobrol bersama teman.
SHOLAT JUMAT
Rebutan tempat sholat di hari Jumat berbeda lagi. Jauh lebih seru. Pengalaman penulis di musim haji 2023 ini, untuk bisa sholat Jumat di dalam masjid, harus di dalam masjid sejak subuh. Habis subuh jangan pulang. Tetap duduk di shof menunggu Jumat siang harinya. Jika tidak, jam 9 pagi, jalan menuju masjidil Haram sudah ditutup. Atau kalau di masjid Nabawi, jalan tidak ditutup, tetapi jam 9 itu di dalam masjid sudah penuh juga shofnya. Kalau dapat di pelataran atau rooftop akan kepanasan saat khotbah Jumat. Penulis pernah mengalami, untuk bisa sholat Jumat di masjidil Haram harus bertahan di dalam masjid 11 jam. Berangkat jam dua malam untuk menunggu subuh, lalu lanjut hingga Jumatan siang. Dari subuh itu, shof dalam masjid juga sudah penuh. Kita hanya bisa duduk empet-empetan sambil baca Quran. Keluar masjid jam 1 siang. Jadi bertahan 10 jam. Apakah tidak kebelet? Jika niatnya kuat sambil berdoa, insyaa Alloh tidak kebelet. Sebab kalau batal atau kebelet, kita harus keluar masjid untuk wudhu. Dijamin tidak bisa masuk lagi karena pintu masuk sudah ditutup polisi. Penulis pernah sholat Jumat berangkat jam 9 pagi, pintu masuk pelataran masjid sudah ditutup pagar. Akhirnya sholat di jalan-jalan kota Makkah berjarak 500 meter. Bahkan banyak yang sholat di pinggir jalan berjarak 1 kilo dari masjidil Haram. Padahal sudah tidak terdengar azan maupun khotbahnya.
MASJID KAMPUNG
Atau kalau memang waktunya mepet, lebih baik sholat Jumat atau sholat fardhu di masjid kampung. Di Makkah, banyak masjid kampung besar-besar yang juga bagus. Yang bacaan imamnya juga indah sekelas masjidil Haram. Hanya saja, tidak dapat keutamaan memandang kabah yang pahalanya 120 rahmat setiap harinya. Atau kalau di masjid Nabawi tidak dapat pahala 1000 kali karena sholat di luar Nabawi. Namun jika di masjidil Haram Makkah, Imam Nawawi mengatakan tetap dapat pahala 100.000 kali, meskipun sholat di masjid kampung atau hotel. Tapi tetap tidak dapat pahala memandang kabah.
MINUM ZAM ZAM
Tips berikutnya adalah usahakan selalu minum air zam zam. Baik mau masuk masjid maupun setelah sholat atau keluar masjid. Sebab air zam zam bisa menjadi obat. Kata Nabi, barang siapa yang meminum air zam zam dengan berdoa, maka akan dikabulkan doanya. Misal saat minum zam zam berdoa minta sembuh dari penyakit, insyaa Alloh akan sembuh sakitnya. Saat minum zam zam doa supaya tidak kebelet atau tidak tersesat, insyaa Alloh tidak akan kebelet dan tersesat. Air zam zam di kedua masjid itu gratis. Siap minum dengan kran di luar maupun di dalam masjid. Yang dingin maupun yang tidak (not cool). Cara minumnya ambil dengan gelas yang sudah disiapkan. Lalu duduk. Kemudia berdoa lalu minum tiga tegukan hingga habis. Usahakan minum lagi sampai bersendawa atau gelegeken. Kata Nabi orang yang minum zam zam agak malas, mendekati orang munafik.
SEDEKAH
Setiap di masjid Nabawi maupun masjidil Haram, usahakan sedekah uang. Bisa rupiah maupun real. Berikan orang-orang yang bertugas membersihkan masjid atau yang menyiapkan air zam zam. Sedekah dikedua masjid itu, pahalanya juga akan dilipatgandakan seribu atau seratus ribu kali. Atau juga sedekah kepada orang-orang cacat kulit hitam yang minta-minta di luar masjid. Jumlahnya juga sangat banyak. Sebab di kedua masjid mulia itu tidak ada kotak amal seperti di tempat kita.
Atau setiap masuk masjid juga bisa membawa makanan. Sehabis sholat bisa berbagai kepada jamaah muslim yang lain dari berbagai belahan dunia. Atau sedekah atau waqaf Quran. Di jalanan masuk masjid banyak orang menjual Quran waqaf. Maksudnya Quran cetakan asli yang bisa diwaqafkan untuk ditaruh di dalam masjid. Sebab yang tidak asli tidak boleh diwaqafkan. Anda cukup membelinya lalu dibawa masuk masjid. Subhanalloh, sedekah apapun pahalanya sangat besar di tanah suci. (*)