JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Bahaya penambahan Kemiskinan di Bumi Intanpari diprediksi bakal meningkat di tahun 2024 nanti. Pasalnya, menghadapi tahun politik Banggar DPRD Karanganyar mendapati minim anggaran yang dialokasikan untuk layanan dasar masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan.
Wakil Pimpinan DPRD Karanganyar, Anung Marwoko mengatakan, setelah tiga hari mencermati draft KUAPPAS tahun 2024 dari TAPD Pemkab Karanganyar, disebutkan Anung, bahwa semangat pemerintah menurunkan angka kemiskinan itu tak nampak.
“Jadi pada saat penyampaian draft KUAPPAS 2024 kepada DPRD Karanganyar, itu kan ada target penurunan angka kemiskinan dari 9,89 ke 8,86, tepatnya satu digit lebih. Namun, setelah kita cermati, ternyata nomenklatur tak tercantum untuk layanan dasar di KUAPPS, baik itu di pendidikan dan kesehatan,” jelas Anung pada wartawan, kemarin.
Ia mencontohkan di bidang pendidikan. Bosda yang dari Kabupaten itu tak dianggarkan. Padahal saat ini, bahkan sejak covid 18 itu yang terjadi di masyarakat. Mereka membeli buku pelajaran sendiri mulai dari harga 500 ribu hingga satu juta. Juga untuk keperluan seragam sekolah, mereka beli semua dari yang harga sejuta, dan jika badannya gemuk itu lebih dari sejuta.
“Jika ada Bosda itu semua bisa meringankan masyarakat. Ternyata, bosda tak dianggarkan. Malah yang dianggarkan, menurut kepala dinas, untuk peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik baik PNS maupun non PNS. Juga ada anggaran untuk infrastruktur sarana dan prasarana dengan nilai sekitar 5 miliar,” ungkapnya.
Sementara itu, hal yang ironis juga terjadi di sektor kesehatan, terkait jaminan kesehatan masyarakat untuk pembayaran premi saja di tahun 2024 baru teranggarkan 19 miliar. Dan itu hanya sampai bulan Juni. Kalau sampai bulan Juli, Agustus, September dan berikutnya.
“Jika tak dianggarkan. Otomatis masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan yang dibiayai kabupaten otomatis akan di non aktifkan. Dampaknya masyarakat yang sakit, tak mampu, harus mengeluarkan biaya besar sendiri. Mereka akan menjual apa yang dimiliki. Jual sapi, sepeda motor dan jualan aset lainya. itu lah ancaman kemiskinan baru di Karanganyar. JKN dari pusat untuk Karanganyar itu kan baru 300an ribu. Artinya kuota jaminan kesehatan tak akan bertambah, wong buat bayar premi saja cupet karena tak dianggarkan,” tandasnya. (yas).