JATENGPOS.CO.ID, KENDAL – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kendal mengajak masyarakat untuk menyiapkan diri sejak dini guna menyongsong pesta demokrasi tahun 2024. Ada dua agenda demokrasi pada tahun 2024, yaitu Pilpres 14 Februari dan Pilkada serentak 27 Nopember.
“Mari masyarakat kabupaten Kendal khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia raya untuk menyukseskan dua agenda demokrasi kita, pilpres 14 Februari dan pilkada serentak 27 Nopember, yang dua-duanya akan digelar tahun 2024,”ajak Akhmad Zaenutolibin, S.H.I, Divisi Perencanaan Data dan Informasi, KPU Kendal, saat wawancara dengan Jateng Pos di kantornya, Kamis (7 September 2023).
Menurut Zaenu, jika dilihat dari jadwalnya, waktu pilres tinggal 5 bulan lagi. Untuk pilkada serentak tinggal 14 bulan. Maka masyarakat dan pihak terkait perlu menyiapkan diri sejak dini. Agar dua agenda pesta demokrasi terbesar itu terlaksana dengan baik.
“Ini momen sangat penting buat rakyat semua menentukan calon pemimpinya, semua yang punya hak pilih harus berpartisipasi, supaya benar-benar dapat pemimpin yang terbaik,”jelasnya.
Menurutnya, saat pilpres 14 Februari 2024 nanti, rakyat akan mencoblos lima kartu suara untuk memilih lima lembaga. Pertama untuk presiden dan wakilnya, kedua untuk memilih anggota DPD RI, ketiga untuk anggota DPR RI, keempat untuk anggota DPRD provinsi, dan kelima untuk anggota DPRD kabupaten/kota.
Sedangkan untuk pilkada serentak 27 Nopember 2024, rakyat akan mencoblos dua kartu suara. Pertama untuk memilih gubernur, kedua memilih bupati/walikota.
Menurut Zaenu, pemilu itu arena konflik yang sah dilindungi Undang-undang. Di situ akan terjadi arena memperebutkan kekuasaan. Tapi setelah pemimpinya terpilih harus bersatu lagi.
“Arena konfliknya ya hanya sampai di pemilu itu, setelah itu ya harus bersatu lagi untuk membangun bangsa yang lebih baik,”tambahnya.
Maka menurutnya, pemilu adalah sarana untuk integrasi bangsa. Disana banyak muncul berbagai kepentingan untuk memperebutkan kekuasaan.
“Hanya di pemilu lah berbagai keperluan itu bertemu dan bersatu untuk memilih pemimpin bersama, yang tadinya hal-hal dalam tanda kutip diharamkan menjadi dihalalkan di situ. Setelah itu ya sudah, kita gabung jadi satu lagi NKRI. Siapapun yang terpilih tujunya tetap satu, yaitu untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik,”tutupnya.
Zaenu berharap kepada masyarakat Kendal kelak untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik dan bertanggung jawab. Disitulah kesempatan emas bangsa kita untuk memilih pemimpin. Baik buruknya tergantung rakyat itu sendiri. (jan)