26.6 C
Semarang
Selasa, 8 Juli 2025

Bu Sumarni Terharu, Rumahnya Dibangun Pemkot Semarang Dan Pramuka

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Ibu Sumarni (70) mengaku terharu saat Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menemuinya untuk menyerahkan hasil program rehab rumah kerja sama Pemkot Semarang dengan Kwarcab Pramuka Kota Semarang, Rabu (27/9/2023). Warga Jl Tirtoyoso VII No 26 RT 04 RW XII Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur tersebut pun kemudian menangis, menyampaikan terima kasih kepada Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu atas bantuan pembangunan rumah tinggalnya.

Apalagi rumah dengan luas tanah sekitar 20 meter persegi tersebut selama ini dihuni oleh tujuh anggota keluarga. Sumarni sendiri saat ini hanya bisa terbaring di tempat tidur karena kesehatan tubuh yang tak memungkinkan untuk berdiri dan beraktivitas sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhannya, dia dibantu oleh anak dan kerabatnya yang juga tinggal di rumah sempit tersebut.

“Saya berterima kasih sekali kepada Pemkot Semarang dan Pramuka, khususnya Ibu Wali Kota atas pembangunan rumah saya ini,” bisik Ibu Sumarni saat ditemui Mbak Ita di kamar tidurnya.

Pemkot Semarang dan Kwarcab Pramuka Kota Semarang memang membangun rumah Ibu Sumarni dengan konstruksi dua lantai, agar bisa ditempati dengan layak oleh tujuh orang yang selama ini meninggali rumah tersebut.

Baca juga:  Bowo-Suwardi Janji Berikan Seragam Gratis SD - SMP di Sragen

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, rehab rumah Ibu Sumarni ini merupakan program bergerak bersama Pemkot Semarang. Selain Pramuka, pihaknya juga dibantu Anggota DPR RI Mochamad Herviano dan Wakil Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Michael dalam program perbaikan rumah warga tak mampu tersebut.

“Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, seperti Mas Vino (Anggota DPR RI Mochamad Herviano), Mas Michael (Wakil Ketua DPC PDIP Kota Semarang), Pak Adi (Adi Tri Hananto, Ketua Kwarcab Pramuka Kota Semarang), dan pihak-pihak lain yang membantu. Kami juga berharap semua pihak berkolaborasi, pihak kecamatan bisa mendata warga yang membutuhkan, khususnya soal kesehatan dan rumah tak layak huni. Dari pemerintah Kota Semarang juga menyiapkan anggaran, untuk membantu warga yang masuk data kemiskinan ekstream. Untuk kesehatan Ibu Sumarni, nanti juga akan dibantu pihak Puskesmas Halmahera maupun rumah sakit Pantiwiloso,” katanya.

Baca juga:  Om Jack Beri Santunan kepada Panti Asuhan At Taqwa di Meteseh Semarang

Saat ini, pihaknya juga terus berupaya menekan angka stunting dan kemiskinan ekstream di Kota Semarang. Dalam upaya ini, Pemkot Semarang juga berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk rumah sakit dan organisasi kemasyarakatan.

“Alhamdulillah tahun ini ada penurunan angka ancaman stunting, yang di Kota Semarang pada akhir tahun 2022 lalu mencapai 3.600an kasus. Saat ini tinggal sekitar 1.022 kasus ancaman stunting. Kami harapkan Pramuka juga bisa menyisir jika ada kasus kemiskinan ekstream atau ancaman stunting yang mungkin kelewatan oleh pendataan pemerintah,” paparnya.

Sementara Adi Tri Hananto, Ketua Kwarcab Pramuka Kota Semarang menegaskan, tahun ini pihaknya bekerja sama dengan Pemkot Semarang telah berhasil memperbaiki rumah tak layak huni sebanyak 24 rumah. Tahun 2024 nanti, targetnya mampu mencapai 28 rumah warga tak mampu di Kota Semarang.

“Kami juga berterima kasih kepada Pemkot Semarang yang memberikan hibah untuk pemugaran rumah tak layak huni tersebut. Ke depan kami akan berusaha lebih keras lagi untuk membantu pemerintah daerah dalam program mensejahterakan masyarakat,” paparnya.(sgt)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya