JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Tim PKM Unisbank kembangkan Perangkat Lunak Pemantauan Stunting untuk Posyandu Indah Sari Manyaran Kota Semarang. Perangkat lunak atau program diberi nama Sistem Informasi Posyandu dan Pemantauan Stunting (SIPPS).
Program SIPPS diuji coba di Posyandu Indah Sari Manyaran Kota Semarang pada hari Sabtu, 2 September 2023 bersamaan dengan kegiatan penyuluhan bertema pemantauan dan pencegahan stunting dengan narasumber Sri Wahyuni, ahli Gizi dari Universitas Ngudi Waluyo.
Kegiatan penyuluhan dan pendampingan diikuti oleh seluruh kader posyandu Indah Sari dan perwakilan kader posyandu di kelurahan Manyaran.
Menurut ketua tim pelaksana PKM, Budi Hartono, kegiatan pelatihan dan pendampingan Program SIPPS bagi kader Posyandu Indah Sari Manyaran Kota Semarang ini merupakan rangkaian kegiatan tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Teknologi Informasi dan Industri (FTII) Universitas Stikubank Semarang bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran. Kegiatan ini telah mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbudristek.
“Program SIPPS ini mencatat data hasil pengukuran balita secara rutin pada saat Posyandu tiap bulan. Kemudian data per-bulan setiap balita akan diproses sesuai usia. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan kecukupan asupan gizi balita dapat dilihat dari perkembangan lingkar lengan, lingkar kepala, berat badan, dan tingginya. Agar memudahkan pembacaan hasil pemantauan balita oleh kader Posyandu maka informasi disajikan dalam bentuk Tabel dan Grafis,” jelas Budi Hartono.
Salah satu kader Posyandu Indah Sari Manyaran, Sri Muryanti mengatakan bahwa dengan menggunakan program SIPPS, dia menjadi lebih mudah dan cepat untuk memantau perkembangan gizi balita dan stunting. Selain itu hasil pantauan ini dapat langsung diinformasikan kepada orang tua balita.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Informasi Dan Industri Unisbank, Aji Supriyanto menyampaikan kegiatan pengabdian ini merupakan inovasi dan penerapan teknologi perangkat lunak yang berdampak positif bagi masyarakat, khususnya kader posyandu dan balita. Kader Posyandu menjadi lebih mudah dalam memantau stunting serta status gizi balita. Pihaknya merekomendasikan agar pemanfaatan program SIPPS dapat diperluas di Posyandu yang lain. (Prast.wd/biz/sgt)