Petani Sukoharjo Deklarasi Tani Merdeka, Siap Menangkan Prabowo-Gibran

JATENGPOS.CO.ID,  SUKOHARJO – Menyusul daerah lain yang sudah membentuk kepengurusan, kali ini giliran petani di Kabupaten Sukoharjo menggelar pelantikan dan deklarasi bergabung bersama Tani Merdeka. Acara itu digelar di Padepokan Seni Djayabinangun, Dukuh Jabungan, Desa Dukuh, Kecamatan/ Kabupaten Sukoharjo, Senin (30/10/2023).

Deklarasi Tani Merdeka di Sukoharjo itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP Tani Merdeka, Don Muzakir, beserta pengurus Tani Merdeka lainnya baik dari pusat dan provinsi Jateng. Juga tampak hadir salah satu adik Sinuhun PB XIII, Gusti Puger, Pengurus DPD Partai Gerindra Jateng dan sejumlah anggota DPRD Sukoharjo.

“Tani Merdeka ini baru terbentuk dua bulan lamanya. Ini merupakan wujud kepedulian Pak Prabowo terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Maka namanya dipilih tani merdeka, bukan tani perjuangan. Kalau masih perjuangan berarti belum merdeka,” kata Don.

Pemilihan lokasi deklarasi Tani Merdeka di berbagai daerah termasuk di Sukoharjo, disebutkan Don, sengaja dipilih tidak di hotel atau tempat mewah lainnya. Kebanyakan dilakukan di tengah persawahan atau di desa petani agar dapat merasakan langsung kondisi pertanian saat ini.

iklan

“Kami diminta oleh Pak Prabowo untuk turun ke lapangan mengetahui kondisi para petani saat ini. Sebelumnya kami berkeliling di hampir 400 lebih pasar tradisional. Ternyata sebagian pedagang pasar itu adalah petani, maka kami diminta untuk mengajak para petani bergabung di Tani Merdeka,” terang Don.

Ketua Tani Merdeka Kabupaten Sukoharjo, Gigih Wiyono, saat dilantik dan menerima bendera pataka lambang Tani Merdeka, menyatakan kesiapannya mendukung dan memenangkan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024 mendatang.

Saat diminta berpidato sebagai Ketua Tani Merdeka Sukoharjo, Gigih yang juga seorang seniman jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta itu memilih membacakan puisi berbahasa Jawa ciptaannya. Puisi menceritakan tentang penderitaan petani akibat harga pupuk mahal, serta air irigasi sulit didapat.

“Kami optimis Pak Prabowo bisa memperjuangkan kesejahteraan petani mulai dari ketersediaan pupuk, penjualan hasil bumi dan metode pengolahan lahan dan sebagainya, yang tujuannya untuk kesejahteraan petani,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga disajikan musik gejog lesung yang dimainkan dengan cara memukul-mukulkan tongkat kayu disebut alu yang biasa digunakan untuk menumbuk padi pasca panen. Para pemain musik tradisional yang hampir punah itu adalah kaum lansia yang merupakan petani setempat. (Dea/bis)

iklan