Kematian Bayi Di Sragen Capai 74 Jiwa

JATENGPOS.CO.ID,  SRAGEN – Kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sragen tahun 2023 tercatat sebanyak 74 jiwa. Sedangkan untuk Angka Kematian Ibu (AKI)  sebanyak 13 kasus. Meski begitu sejumlah kasus itu menurun dibanding tahun sebelumnya, untuk AKB tercatat 136 bayi dan AKI 14 kasus. Untuk kematian bayi mayoritas ada tiga penyebab, diantaranya premature dan kesulitan pernapasan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Fani Fandani menyampaikan secara umum kasus menurun dibanding tahun sebelumnya. .

Kasus kematian Ibu pada umumnya karena Preeklampsia berat (PEB) atau kondisi ketika tekanan darah ibu hamil meningkat disertai adanya protein di dalam urine. Selain itu ada akibat penyakit penyerta. Seperti gagal ginjal, leukimia dan sebagainya.

Baca juga:  Ditangkap Polisi Usai Kepruk Teman Ayahnya Pakai Gelas

”PEB itu memang tidak bisa diprediksi, sehingga perlakuan pada ibu hamil tidak bisa diperlakukan biasa saja. Harus ada perlakuan khusus, diopeni bener-bener,” ujarnya, kemarin.


Pihaknya menyampaikan di setiap desa di Sragen ada kader kesehatan. Salah satunya bertugas untuk pendampingan. Selain itu ada kelas ibu hamil, untuk memberikan edukasi masa kehamilan. ”Selama hamil juga diperiksa, USD. Jika Kurang energi kronis perlu diberikan Makanan Tambahan,” terang dia.

Lantas jika puskesmas menilai seorang ibu hamil punya resiko tinggi, maka dirujuk ke rumah sakit. Dia menyampaikan langkah tersebut untuk menekan AKI dan AKB. Dia mengingatkan untuk perempuan harus paham untuk kehamilan harus tidak terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak dan terlalu rapat jarak kehamilan.

Baca juga:  Teguh Purnomo Sebut Bawaslu Dapat Menerima Semua Aduan Tentang Pemilu Di Tingkat Awal

Fani menambahkan terkait Kasus AKB,  kematian pada umumnya terjadi Asfiksia atau masalah sistem pernapasan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar oksigen di dalam tubuh bayi.Bisa terjadi untuk bayi usia 0-1 tahun.

Sedangkan untuk Balita, DKK mencatat ada 17 kasus kematian balita di Sragen. Penyebabnya pun bermacam-macam. Mulai dari penyakit bawaan seperti radang otak dan leukemia, kecelakaan hingga tersedak. ”Ada juga 1 yang Covid-19. Meninggal di Muwardi Solo,” tandasnya. (ars)