Pasca Kebakaran Lawu, Puluhan Ribu Pohon Ditanam dan Sampah Dibersihkan

Suasana saat KSAD Jendral Maruli Simanjuntak menanam pohon di Cemara Sewu.

JATENGPOS.CO.ID,  KARANGANYAR – Kebakaran hebat di gunung Lawu Oktober lalu mendapatkan evaluasi serius melibatkan tiga pemangku wilayah yakni Pemkab Karanganyar, Jawa Tengah dan Pemkab Magetan dan Ngawi, Jawa Timur.

Sebanyak 2.010 personil gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sukarelawan berbagai organisasi dan masyarakat setempat terlibat dalam kegiatan pembersihan sampah dan penghijauan ini.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memimpin langsung gerakan pembersihan sampah dan reboisasi di Pos Pendakian Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu, (20/12/2023). Kegiatan ini dihadiri Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, pejabat Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, kepala daerah di tiga kabupaten dan jajaran Korem, Kodim di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca juga:  Klitikan Penggaron Tak Muat, 538 Pedagang Barito Tolak Pindah

Kasad menegaskan kegiatan ini adalah awal yang baik dan harus dilanjutkan dengan langkah-langkah evaluasi sesuai kebutuhan dan masukan dari semua pihak. Seperti dibutuhkannya embung penampungan air dan tempat pembuangan sampah. Menurutnya perlu regulasi dari pemerintah daerah setempat untuk mendukung gerakan tersebut.

iklan

“Ini harus terus dilakukan dan kita harapkan jadi budaya bersama. Jangan berhenti di sini,” katanya.

Selain menegaskan pentingnya menjaga alam dan kebersihan lingkungan secara bersama-sama, Kasad juga menyoroti persoalan kemiskinan yang juga menjadi perhatian penanganan bersama.

“Saya mengapresiasi dan berterimakasih dengan seluruh personil yang terlibat dalam pembersihan dan penanaman ini. Hebat itu naik tanam pohon, turun bawa sampah. Kita evaluasi terus dan cari solusi yang terbaik untuk lestarikan alam,” kata dia.

Baca juga:  Proyek Baru 64 Persen, Komisi D Ultimatum Dinas dan Pihak Ketiga

Kasad juga mengapresiasi kegiatan pembersihan sampah di kawasan perbatasan wilayah Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur. 50 ton sampah yang bertahun-tahun menumpuk di wilayah tersebut sudah berhasil dibersihkan. Kemudian sampah di kawasan jalur pendakian yang terkumpul sebanyak 56 karung juga sudah dibersihkan. Kegiatan ini bukan hanya sebatas penghijauan, namun juga menjaga kawasan wisata alam.

Koordinator kegiatan, Panglima Divisi 2 Kostrad Mayjen TNI Haryanto menjelaskan, gerakan pembersihan dan penghijauan Gunung Lawu telah mulai dikerjakan sejak tanggal 14 Desember lalu. Pembersihan dan penghijauan dikerjakan sesuai dengan data BRIN dan foto udara atas dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu pada Oktober lalu. Sesuai data tersebut terdapat 1.665 hektare lahan terbakar.

Dengan perincian, 185 ha atau 13,8 persen berada di wilayah Karanganyar, 167 ha atau 18,4 persen lahan kebakaran di wilayah Ngawi dan 1.293 ha lahan terbakar di wilayah Magetan.

Baca juga:  Undian Kredit Perangkat Desa BDK Dipastikan Tak Ada Unsur Politik

“Magetan menjadi wilayah terdampak parah karhutla yang prosentasenya mencapai 53 persen,” ungkapnya.

Disebutkan dia, secara keseluruhan ada 36.000 bibit tanaman yang ditanam di Gunung Lawu sebagain upaya penghijauan kembali selepas karhutla. “Jenis tanaman yang ditanam mulai trembesi, sengon, nangka, alpukat dan lainnya,” ujarnya.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan, tindakan tegas bagi pelaku pembakar hutan dan lahan akan diberikan. Sebagai efek jera bagi pelaku, saksi pidana akan dijatuhkan.

“Kita tetap mengambil tindakan tegas. Berbagai upaya preventif kita lakukan untuk mencegah kebakaran hutan. Seperti memasang spanduk, papan peringatan dan lainnya,” tandasnya. (yas).

iklan