Raih 3 Juta Suara, Taj Yasin Buka Peluang Maju Pilgub Jateng

Mantan Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. FOTO:DOK/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Mantan Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 Taj Yasin Maimoen mendapat suara lebih dari 3,1 juta di Pileg DPD. Dia mengungkap strateginya meraih suara hingga peluangnya untuk kembali maju di Pilkada Jateng.

“Alhamdulillah kemarin 2 hari yang lalu kita melihat memang sudah tembus di atas 3 juta ya. Ada beberapa pertanyaan dari teman-teman kok bisa, saya sendiri sampaikan saya nggak tahu kok bisa sampai segitu ya,” katanya saat diwawancara melalui sambungan telepon, dilansir dari detikcom, Rabu (6/3/2024).

Politisi asal Rembang itu menyatakan hasil suara itu merupakan buah kampanye yang dilakukannya selama ini. Tercatat, ada 100 titik yang dia sambangi selama masa kampanye.

“Saya rasa dari 35 kabupaten/kota hampir menyeluruh satu per satu bahkan dua hingga tiga kali kita silatuhrami, ketemu tokoh, ketemu masyarakat. Di masa kampanye 100 titik ada,” ujarnya.

iklan

Setelah melakukan kunjungan, biasanya timnya akan kembali mengunjungi daerah tersebut. Mereka akan memantau bagaimana respons masyarakat di tempat tersebut.

“Saya melihat pertimbangan dari kawan-kawan di tim yang mana setelah saya datang tim juga akan melakukan kunjungan juga di daerah-daerah yang saya datangi. Nanti kita memang setiap dua minggu sekali kita evaluasi mana nih yang perlu kita datangi, nah itu kita datangi,” tambahnya.

Baca juga:  Timses AM Putranto: Kalau Kita Bersatu, yang di depan Bisa Kita Sapu 

Menurutnya, Pileg DPD berbeda dengan Pileg DPR dan Pilkada. Meski dirinya pernah menjadi wakil gubernur dan anggota DPRD, Taj Yasin tetap turun memastikan masyarakat benar-benar mengenal dirinya.

“Kalau DPD ini kan benar-benar person, jadi mereka harus kenal sehingga iuta harus memastikan di mana kita belum dikenal kita datangi lagi, kita gerakkan lagi, kita masif kan lagi dari mulai tim provinsi sampai ke daerahnya lagi,” katanya.

Dalam melakukan kunjungan, Taj Yasin juga melakukan pemetaan terutama di daerah-daerah yang menjadi basis lawannya. Dia bersyukur karena nyaris tak pernah mendapat penolakan dari masyarakat meski bersaing dengan para incumbent.

“Tentu di beberapa titik kita menemukan kesulitan ya karena mereka melihat, kita evaluasi juga dari 2014, 2019, karena incumben ada yang sejak 2014 mereka sudah duduk di DPD, ada yg baru tahun 2019. Kita hitung di daerah mana mereka suaranya banyak, kenapa mereka seperti ini,” imbuhnya.

Baca juga:  Taj Yasin Apresiasi Musala Apung di Demak Manfaatkan PLTS

Bahkan, dirinya mengunjungi para incumbent atau orang yang pernah menjadi caleg DPD Jateng. Taj Yasin tak sungkan mengajak mereka berkolaborasi atau sekadar meminta doa restu.

Di DPD nanti, dirinya bertekad membawa program-programnya semasa menjadi wakil gubernur di tingkat nasional. Untuk Jateng sendiri, dirinya akan berjuang untuk meminimalisir ketimpangan pembangunan.

“Kita sampaikan ke masyarakat ingin ada pembangunan, perubahan di Jawa Tengah ini yang memang lebih meminimalisir ketimpangan pembangunan di Jawa Tengah,” tambahnya.

Dengan raihan suara di Pileg DPD, Taj Yasin tak menutup kemungkinan untuk maju di Pilkada 2024. Terlebih, dirinya pernah menang menjadi wakil gubernur Jateng saat mendampingi Ganjar Pranowo.

“Untuk di Pilkada sendiri saya dengan teman-teman tim, kita masih menimbang ya, walaupun peluang itu ada kita masih melihat antusias masyarakat,” ujarnya.

Dia turut memantau media sosial sebagai pertimbangan untuk maju di Pilkada. Tak jarang saran atau masukan dari media sosial dijadikan bahan evaluasi bagi dirinya.

Baca juga:  PGN Raih Penghargaan K3 dari Kemenaker RI

“Saran-saran dari masyarakat yang mana kita bisa evaluasi, mulai dari IG saya, TikTok dari FB bagaimana respons masyarakat,” tambahnya.

Taj Yasin mengaku masih menjalin komunikasi yang baik dengan partai terutama pendukungnya di 2018. Bahkan, dia menilai sudah ada partai yang memberikan sinyal untuk kembali mendukungnya

“Kalau sinyal-sinyal mungkin ada tapi kan kita nggak tahu ya, itu pada saat sebelum pemilu ya, kan saat ini partai politik baru konsen pengawalan suara, nanti kita tunggu saja,” imbuhnya.

Dia sepenuhnya menyerahkan kembali kepada parpol dan masyarakat. Menurutnya, partai politik dan masyarakat pasti sudah tahu bagaimana sosok pemimpin yang terbaik bagi Jawa Tengah.

“Ketika bicara Pilkada kita tidak bisa bicara tentang DPD perorangan, kita harus melibatkan partai politik, kita harus melibatkan masyarakat sehingga kami serahkan kembali kepada partai politik dan masyarakat,” kata Taj Yasin. (dtc/muz)

iklan