33 C
Semarang
Rabu, 15 Oktober 2025

Jumlah Pengangguran di Salatiga Capai 5.180 Orang

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Jumlah  angka pengganguran di Kota Salatiga sampai akhir tahun 2023 tercatat sebanyak 5.180 orang, atau 4,75 persen. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemkot Salatiga untuk mengurangi anggka pengangguran melalui berbagai program, termasuk menggandeng pihak-pihak terkait.

                Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan, pengangguran di Kota Salatiga masih ada sekira 5.180 orang, sehingga ia berharap pengangguran dapat dikurangi, salah satunya dengan menggandeng  Baznas yang memiliki program mengurangi pengangguran.

“ Yang sudah mendapat bantuan itu nantinya juga akan melakukan hal yang sama, yaitu setelah usaha mereka berjalan, maka zakat mereka akan masuk ke Baznas untuk digunakan hal yang sama. Dimana, pemuda-pemuda nganggur diberikan modal untuk menjalankan usaha, tapi mereka wajib nantinya mensponsori pemuda-pemuda yang nganggur lainnya, sehingga uang terus bergulir,” kata  Yasip saat menerima  audensi dengan  Baznas Salatiga, Kamis (30/1).

Baca juga:  Mahasiswa UNS Raih Juara 1 Hackathon elevAIte Indonesia 2025

Yasip menambahkan pihaknya sangat mengapresiasi program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Salatiga Makmur. Pada program tersebut, BAZNAS membantu permodalan, alat kerja dan pendampingan terhadap setidaknya 25 UMKM setiap bulan. Namun Yasip menyarankan, agar program Salatiga Makmur tidak hanya menyasar kelompok UMKM saja, tetapi juga menolong pengangguran di Kota Salatiga.

“Salatiga Makmur ini menarik, tinggal kita perluas. Tapi sasaran Salatiga Makmur jangan cuma UMKM, tapi justru yang masih nganggur itu yang harus kita tolong. Baznas nanti dengan permodalannya, kami dengan pelatihannya. Dan syarat mengajukan adalah pengangguran yang sudah ikut pelatihan. Kita mencetak calon pengusaha perwirausaha dengan mencetak skill-nya, Baznas mendukung dengan permodalan awal,” imbuh Yasip.

Yasip juga akan mengkaji ulang pengumpulan zakat ASN di lingkungan Pemkot Salatiga apakah sudah 100 persen. Selain itu, ia melihat potensi zakat dari perusahaan swasta yang perlu untuk didiskusikan lebih lanjut. “ Karena  terjadi konotasi di masyarakat bahwa Baznas hanya untuk pegawai negeri saja. Oleh karena itu menjadi tugas baru bagi Baznas untuk melakukan sosialisasi bagi para pekerja sektor swasta dan mengajak mereka membayar zakat melalui Baznas,” pungkasnya.

Baca juga:  Gubernur Jateng akan Cek Banjir Grobogan

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Salatiga, Ari Hidayah Iswanto menyampaikan, program utama Baznas adalah mengelola zakat, infak dan sedekah yang fokusnya kepada ASN di Pemerintah Kota Salatiga dan juga di Kemenag. “ Kami beraudiensi dengan bapak Pj. Wali Kota Salatiga dalam rangka meningkatkan pundi zakat sehingga pemanfaatannya bisa lebih banyak kepada masyarakat,” katanya. (deb)


TERKINI


Rekomendasi

...