spot_img
31 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Ini Jurus BI Jateng Kendalikan Inflasi

*Bina Petani Cabai dan Bentuk Toko Kendali Inflasi

JATENGPOS.CO.ID,  MAGELANG-  Beragam cara dilakukan Bank Indonesia dalam menjalankan perannya mengendalikan inflasi daerah. Salah satunya yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, dengan membina petani cabai dan peresmian Toko Kendali Inflasi di Kabupaten Magelang, Rabu (5/6/2024).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih mengatakan, inflasi yang rendah dan stabil akan menjaga perekonomian di setiap daerah. Untuk itulah, Bank Indonesia terus berupaya menjalin sinergitas dengan berbagai pihak dalam upaya mengendalikan inflasi.

“Kali ini Bank Indonesia menggandeng para petani cabai di Kabupaten Magelang dalam ‘Gerakan Petani Peduli Inflasi’. Sedikitnya ada 1.000 petani cabai yang dilibatkan dalam upaya ketahanan pangan dan pengendalian inflasi ini,” katanya, di Magelang, Rabu (5/6/2024).

Menurutnya, keterlibatan petani cabai dalam pengendalian inflasi dinilai sangat efektif, di tengah fluktuasi harga pasar. Apalagi, cabai belakangan ini kerap menjadi salah satu pemicu inflasi di Jawa Tengah pada khususnya.

“Kami berharap para petani cabai untuk juga peduli terhadap inflasi, dan peran BI disini mengimplementasikan dengan memfasilitasi sarana prasarana, serta peningkatan kelembagaan di kelompok tani. Dengan adanya kelembagaan yang kuat, maka otomatis produktifitas meningkat dan pasokan banyak, sehingga mampu mengendalikan inflasi,” ungkapnya.

Ndari menambahkan, upaya lain yang ditempuh Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi dilakukan juga dengan mendirikan Toko Kendali Inflasi, baik yang diinisiasi langsung eh Bank Indonesia maupun kerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan pemerintah daerah.

“Di Jawa Tengah sendiri sudah ada 7 Toko Kendali Inflasi, seperti di Semarang, Kudus dan Magelang. Harapannya juga akan terus bertambah, sehingga bisa membantu untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat,” imbuhnya.

Dijelaskan, dalam pembentukan Toko Kendali Inflasi ini, Bank Indonesia tidak sendirian, tapi menggandeng para penyedia kebutuhan pokok, seperti BULOG, Pertamina, Gabungan Kelompok Tani, dan pemerintah daerah, khususnya untuk menyuplai produknya.

“Bahan kebutuhan pokok rawan menjadi penyebab inflasi, karena mudah mengalami gejolak. Untuk itulah Bank Indonesia konsen pada upaya kolaborasi dalam menekan laju inflasi,” jelasnya.

Pj. Bupati Magelang, Sepyo Achanto, dalam Peresmian Toko Kendali Inflasi di Pasar Muntilan Magelang mengapresiasi langkah dan dukungan Bank Indonesia dalam upaya mengendalikan laju inflasi, khususnya di Kabupaten Magelang. Ia bahkan berharap Bank Indonesia bisa kembali menghadirkan replika Toko Kendali Inflasi di Magelang, yakni di Pasar Salaman dan Pasar Grabag.

“Terima kasih atas support dari Bank Indonesia untuk pembentukan Toko Kendali Inflasi di Magelang yang berfungsi untuk mengendalikan harga, dimana bahan kebutuhan pokok dijual sesuai HET, utamanya pada 9 bahan pokok. Namun demikian, kami juga berharap keberadaan toko ini tidak mematikan pedagang tradisional yang telah ada, tapi pedagang bisa ikut memanfaatkan toko tersebut,” tukasnya.

Sementara, kegiatan ‘Sinergi 1000 Petani Cabai untuk Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi’ dilakukan di GOR Desa Gumelem, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Sedangkan peresmian Toko Kendali Inflasi dilakukan di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang.(aln)

spot_img

TERKINI