JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Kenakalan anak di sekolah berujung berurusan dengan aparat penegak hukum. Gara-garanya, M. Samsul (18) warga Kota Semarang siswa SMK swasta di Ungaran, mengalami kejadian pengeroyokan dilakukan 9 remaja yang diantaranya teman sekolah.
Awal kejadian bermula korban hendak pulang ke rumah neneknya di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat sekitar pukul 00.30 Wib kemarin. Samsul saat itu bersama rekannya Haikal (18) warga Nyatnyono.
“Korban merupakan warga Kota Semarang, namun korban M. Samsul tinggal bersama neneknya di daerah Dusun Gondang Desa Nyatnyono. Ia sekolah di salah satu SMK Swasta di Ungaran,” ujar Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra melalui Kapolsek Ungaran Kompol Giri Narwantono, kemarin.
Lebih lanjut pihaknya menyampaikan saat korban hendak pulang ke Nyatnyono sehabis bermain, keduanya melintas di wilayah Genuk dihadang 9 orang remaja.
“Saat itu melintas di daerah kolam renang Singapon, di area persawahan korban dihadang 9 orang remaja. Korban langsung dikeroyok, sedangkan rekan korban melarikan diri,” jelasnya.
Korban berteriak minta tolong diselamatkan oleh penjual angkringan Septa Adi (26) warga Kota Semarang, yang sedang berjualan tidak jauh dari lokasi. Dalam kurun waktu tidak lama setelah penjual angkringan melaporkan ke Polsek Ungaran, kesembilan pelaku berhasil diamankan tidak jauh dari lokasi.
Para pelaku rata-rata masih duduk di bangku sekolah baik SMP dan SMA Sederajat. Untuk korban setelah kejadian langsung dibawa personel Polsek Ungaran ke RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran untuk mendapatkan perawatan sekaligus visum.
“Adapun ke-9 pelaku yang melakukan pengeroyokan yaitu UP (16) warga Pringsari Kecamatan Pringapus, sudah putus sekolah., IH (14) warga Penawangan Kecamatan Pringapus, bersekolah di salah satu SMP swasta di Ungaran., SP (22) warga Ngawi, Jawa Timur yang berdomisili di Kota Semarang bekerja di warung makan, AA (13) warga Klepu Kecamatan Pringapus, bersekolah di salah satu MTs. di Kecamatan Pringapus., FN (15) warga Penawangan Kecamatan Pringapus, bersekolah di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Pringapus, FM (17) warga Jatisari Kecamatan Pringapus, siswa SMK Negeri di Pringapus, RL (14) warga Gondoriyo Kecamatan Bergas, tidak bersekolah, RA (17) warga Ngempon Kecamatan Bergas, siswa SMK Swasta di Ungaran, dan RM (16) warga Ngempon Kecamatan Bergas, siswa SMK swasta di Ungaran,” bebernya.
Kompol Giri juga menuturkan bahwa, motif dari pengeroyokan tersebut diduga dendam pribadi salah satu pelaku yakni RA warga Ngempon yang juga teman sekolah korban. Ia kemudian mengajak rekan-rekan mainnya untuk menghadang korban dan mengeroyok korban.
“RA mengadu kepada rekannya melalui pesan singkat WA, sehingga rekannya mengajak rekan lain lagi yang kebetulan sedang menonton kesenian Reog di daerah Kecamatan Bergas. Mereka bergerak bersama sama di jalan arah rumah domisili korban yang tinggal bersama neneknya, hingga terjadi pengeroyokan,” tandasnya.
Dari tangan para pelaku diamankan HP milik para pelaku, dan juga 4 Unit kendaraan yang digunakan para pelaku. Atas kejadian ini para pelaku beserta orang tua dan guru sekolah mendatangi Polsek Ungaran guna mengetahui keberadaan anak dan siswanya.
“Atas mediasi dari Kapolsek Ungaran dengan pertimbangan para pelaku masih anak-anak, untuk para pelaku maupun korban dilakukan mediasi dengan menyertakan surat pernyataan di hadapan orang tua dan guru,” tandasnya. (muz)