JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari Timnas Australia. Tak lama setelah bermain imbang 0-0 kontra Timnas Indonesia, pelatih Australia, Graham Arnold, mundur dari jabatannya, Jumat (20/09/2024).
Graham Arnold mundur setelah enam tahun menangani The Socceroos, tepatnya sejak 2018. Dia membawa Australia ke 16 besar Piala Dunia 2022 dan seharusnya terikat kontrak hingga Piala Dunia 2026.
Keputusan Arnold tersebut kini membuat Asosiasi Sepak Bola Australia pusing. Mereka harus cepat-cepat mencari pengganti untuk mengawal perjalanan Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bagaimana tidak pusing, Arnold mundur hanya 20 hari sebelum matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Grup C melawan China. Pertandingan itu akan berlangsung di Adelaide, pada 10 Oktober.
Graham Arnold memutuskan meletakkan jabatan setelah The Socceroos hanya mendulang satu poin dua laga pertama di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Australia kalah 0-1 dari Bahrain di kandang sendiri, tepatnya pada laga di Gold Coast. Beberapa hari berselang, mereka hanya bermain imbang dalam lawatan ke markas Timnas Indonesia, di Stadion GBK.
“Memimpin Socceroos telah menjadi puncak karier saya dan merupakan suatu kehormatan sejati. Saya sangat bangga dengan pencapaian kami, mulai dari memecahkan rekor hingga membina talenta baru dan mencetak sejarah di panggung global,” ujar Arnold, dikutip dari Herald Sun.
“Setelah mempertimbangkan dengan cermat, saya yakin inilah saatnya kepemimpinan baru untuk membimbing tim ke depan,” lanjut Arnold dalam sebuah pernyataan.
Football Australia mengeluarkan pernyataan pada Jumat pagi, membenarkan kepergian Arnold dan berterima kasih atas kontribusinya.
“Kepergian Graham Arnold menandai berakhirnya era sepak bola Australia. Kontribusinya terhadap olahraga dan Socceroos dapat dilihat semua orang,” kata CEO FA, James Johnson.
“Di bawah kepemimpinan Graham, kami mencapai tonggak sejarah luar biasa yang mengangkat sepak bola Australia di kancah global. Semangat dan dedikasi Graham telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada tim dan sepak bola Australia.”
“Meskipun kami menghormati keputusannya dan sedih melihat Graham meninggalkan tim nasional, skenario ini biasa terjadi di sepak bola internasional. Kami akan bertindak cepat dalam menunjuk pelatih baru untuk memastikan kesinambungan dan stabilitas, terutama menjelang jendela kedua Kualifikasi Asia AFC yang penting bulan depan,” imbuh Johnson. (bol/riz)