Tawarkan Pembangunan Green Hospital, Kabupaten Semarang Masuk Tiga Besar Terbaik Investment Challenge

PAPARAN: Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat presentasi proposal investasi Kabupaten Semarang terkait rencana pembangunan Green Hospital di Tengaran. FOTO: MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Kabupaten Semarang kembali mengukir prestasi terpilih masuk tiga besar terbaik Investment Challenge 2024 yang diselenggarakan Keris Jateng yakni kerja sama Bank Indonesia dengan Pemprov Jawa Tengah (Jateng).

Kebupaten dengan slogan SERASI (Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah) ini terpilih menjadi tiga terbaik dari 35 Kabupaten/Kota se-Jateng, sedangkan ketiga kabupaten terbaik itu yakni Kabupaten Semarang, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Grobogan.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menjelaskan penghargaan Invesment Challange penting sekali untuk meningkatkan kesadaran investasi di daerah dalam rangka mempromosikan pembangunan ekonomi, sosial, dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat di daerah secara keseluruhan.

Dalam kesempatan ini, Bupati Semarang bersama pimpinan OPD terkait hadir melaksanakan presentasi proposal investasi Kabupaten Semarang yang diselenggarakan di Kabupaten Wonosobo pada Rabu (11/9/2024). Ada beberapa usulan dipaparkan yang diharapkan menarik investor baik lokal maupaun asing, terutama rencana pembangunan RSUD terintegrasi dengan agrowisata atau Green Hospital dan pelayanan publik.

iklan
Baca juga:  Indeks Pembangunan Keluarga Kabupaten Semarang di atas Rata-rata

“Pertama, rencana pembangunan RSUD d wilayah Kabupaten Semarang selatan. Yakni RSU di kawasan bekas UPTD peternakan Mulyorejo di Desa Barukan Kecamatan Tengaran. Usulan pembangunannya kerja sama atau nanti aset Pemkab disewa pihak ketiga. Atau pembangunannya oleh pihak ketiga yang mengelola pihak ketiga, kita yang utama adalah dari sisi pelayanan masyarakat terkait masalah pelayanan kesehatan,” ujarnya kepada Jateng Pos, kemarin.

Kedua, rencana Pemkab Semarang akan membeli tanah untuk membangun akses jalan penunjang ke lokasi RSUD yang terintegrasi dengan agrowisata di eks UPTD peternakan Mulyorejo. Jalur transportasi baru tersebut akan menghubungkan desa Bantal di Kecamatan Bancak, kemudian ke Desa Dadapayam Kecamatan Suruh dan desa Sumberrejo Kaecamatan Pabelan.

Baca juga:  Mahasiswa Fakultas Biologi UKSW Studi Lapang ke Bioflora Salatiga

“Kemudan rencana Ketiga, membuka akses jalan dari RSUD di Desa Barukan sampai ke terminal Tingkir Salatiga. Harapan kita agar pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah utara, tengah dan selatan dapat seimbang,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Semarang akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi warganya. Salah satunya, dengan merencanakan pembangunan rumah sakit di wilayah selatan, yang masih minim fasilitas kesehatan.

Diketahui, rumah sakit tersebut akan melayani 6 Kecamatan meliputi Kecamatan Bancak, Susukan, Suruh, Tengaran, Kaliwungu, dan Pabelan.

“Tahun ini, kita sediakan dana Rp1 miliar untuk feasibility study dan penyusunan detail engineering design (DED). Insyaallah, 2025 sudah bisa dimulai pembangunannya secara bertahap,” ujar Bupati Semarang H Ngesti Nugraha kepada pers, saat meninjau calon lokasi pembangunan rumah sakit di bekas kawasan UPTD peternakan Mulyorejo, di Desa Barukan, Tengaran, Rabu (17/1/2024) lalu.

Baca juga:  10 Desa Lakukan Pemilu Susulan

Menurutnya, rencananya fasilitas rumah sakit akan menempati lahan seluas sekitar 3,5 hektare. Selain itu, juga akan dibangun pelayanan administrasi pemerintahan, agrowisata dan bumi perkemahan di lahan seluas total sekitar 17 hektare itu.

Tak hanya itu, lanjutnya, akan disiapkan pula transportasi umum untuk mencapai lokasi dengan akses jalan selebar 12 meter.

“Kita akan bangun Green Hospital, dan diharapkan wilayah ini akan menjadi semacam kota satelit yang ramai dengan berbagai fasilitas umum,” tutur bupati. (muz)

iklan