32.2 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Apresiasi Merti Desa Patemon Tengaran, Ngesti Nugraha Nyanyi “Banyu Langit”

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Hadir di acara bersih desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Calon Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha hibur warga setempat lewat lantunan lagu.

Momentum ini terjadi saat Ngesti hadir di tengah- tengah warga Desa Patemon, dalam pagelaran wayang kulit yang menjadi penanda puncak rangkaian acara bersih desa, kemarin malam.

Saat Ngesti tiba di lokasi, pagelaran wayang kulit –yang dibawakan dalang, Ki Sri Susilo Tengkleng– tersebut tengah memasuki babak pertunjukan ‘limbukan’, dengan bintang tamu Mbah Waluyo dan Suhin.

Setelah menyalami tokoh masyarakat dan warga yang ada di kursi undangan, dalang Ki Sri Susilo Tengkleng langsung meminta Ngesti Nugraha naik ke panggung untuk menyapa warga dan bergabung besama bintang tamu.

Baca juga:  Operasi Keselamatan Candi 2025, Fokus Turunkan Kecelakaan

Bagi sang dalang, kehadiran Ngesti Nugraha pada pagelaran wayang kulit malam itu merupakan sebuah kejutan sekaligus kehormatan bagi warga Desa Patemon yang sedang menggelar hajat bersih desa.

Pada kesempatan ini, Ngesti pun turt mendoakan agar segenap masyarakat Desa Patemon dan warga yang hadir di lokasi senantiasa diberikan kesehatan, panjang umur dan rejeki yang berkah dari Allah SWT.

Pun demikian Desa Patemon, senantiasa diberikan kemakmuran, harmonis, rukun, adem dan kondusif. “Semoga linkungan Desa Patemon selalu terjaga kondusifitasnya, dan pembangunan desa dapat dilakukan dengan baik dan masyarakatnya semakin sejahtera,” ungkapnya.

Ngesti juga mengapresiasi warga Desa Patemon yang masih melestarikan tradisi merti desa serta seni budaya khas Jawa. Sehingga para generasi muda di Desa Patemon tidak lupa terhadap akar budayanya sendiri.

Baca juga:  Ganjar Hadiri Mayday di Salatiga, Sinoeng Beri Diskon Buruh

Karena seni dan budaya –seperti pagelaran wayang kulit dengan lakon ‘Semar Mbangun Kayangan’—ini bukan hanya sekedar hiburan, namun juga sarat tuntunan. “Karena nilai- nilai kehidupan dan ajaran budi pekerti yang tersirat,” tegasnya.

Usai Ngesti menyapa warga, dalang Ki Susilo bukannya mempersilakaan kembali menuju ke kursi undangan, tetapi masih meminta Ngesti untuk menghibur warga dengan membawakan satu lagu.

Ngesti pun kemudian memenuhi permintaan tersebut dengan menyanyikan lagu ‘Banyu Langit’, untuk menghibur tokoh masyarakat maupun segenap warga Desa patemon.

Turut hadir dalam Pagelara wayang kulit ini sejumlah wakil rakyat Kabupaten Semarang, diantaranya Pujo Pramujito, Jauhari Mahmud serta M Gunawan Tri Rahmadi. (muz)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya