29.5 C
Semarang
Kamis, 14 Agustus 2025

Bahrain Ketakutan Minta Pindah Lokasi

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Federasi sepak bola Bahrain (BFA) mengajukan perpindahan lokasi pertandingan melawanTimnas Indonesia pada lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan dijadwalkan digelar di SUGBK, Jakarta, pada 25 Maret 2025. Namun, FA Bahrain merasa tim nasional mereka terancam jika pertandingan digelar di Jakarta.

“Kami menerima banyak ancaman pembunuhan melalui akun media sosial pemain. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami tidak bisa membiarkan anggota kami dalam bahaya,” tulis FA Bahrain, Rabu (16/10/2024).

“Kami mengajukan untuk perpindahan venue karena merasa tidak aman jika pertandingan digelar di Jakarta,” lanjut FA Bahrain.

FA Bahrain juga mengajukan komplain atas perilaku supporter Timnas Indonesia di media sosial yang menyasar pemain hingga petinggi-petinggi FA Bahrain.

Suporter Timnas Indonesia membanjiri dunia maya, menyasar akun-akun yang dianggap merugikan tim asuhan pelatih Shin Tae-yong pada pertandingan matchday ketiga grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut.

Satu di antara akun yang terkena serangan warganet Indonesia adalah akun Instagram resmi Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA), @bahrainfa.

Tak lama setelah pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia usai, admin akun IG BFA mem-posting informasi skor akhir pertandingan. Ketika itu, kolom komentar masih dibiarkan terbuka.

Akan tetapi, dalam sekejap, kolom komentar dibanjiri netizen +62 yang melampiaskan kekesalan dan ketakpuasan. Tak butuh waktu lama hingga ribuan komentar masuk ke postingan itu.

Akhirnya Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan keinginan meminta pemindahan lokasi laga tandang kontra Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang rencananya digelar di Jakarta.

Pertemuan kedua tim dijadwalkan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025. Namun, BFA merasa tim nasional mereka terancam jika pertandingan digelar di Jakarta.

BFA mengaku menerima banyak ancaman pembunuhan melalui akun media sosial pemain. Mereka tidak mau membiarkan hal itu terjadi. Alhasil mereka mengajukan perpindahan venue karena merasa tidak aman jika laga digelar di Jakarta.

Baca juga:  Diks Bisa Main, Hilgers Sembuh

BFA juga mengajukan komplain atas perilaku supporter Timnas Indonesia di media sosial yang menyasar pemain hingga petinggi-petinggi Fedeasi Sepak Bola Bahrain itu.
Kabar ini membuat sebagian besar masyarakat Indonesia dibuat kesal oleh sikap federasi sepak bola Bahrain. Termasuk yang datang dari mantan kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi.

Agung berpendapat bahwa permintaan Bahrain yang ingin agar laga tandang versus Timnas Indonesia dipindah, sungguh tidak berdasar.

Menurut pria asal Solo, sejak awal FIFA atau AFC sudah menyusun aturan bahwa laga menggunakan format home and away atau kandang-tandang, ya berarti harus dipatuhi bersama oleh seluruh tim peserta.

Eks penggawa PSIS dan Persebaya itu menggunakan kalimat dalam bahasa Jawa ‘Lha kok penakmen’ yang artinya kok enak saja untuk menggambarkan perilaku federasi sepak bola Bahrain.

“Itu Bahrain saja yang takut, enggak berani main di Indonesia dan takut kalah. Namanya home and away ya harus main bergantian kandang dan tandang. Lha kok penakmen, harus fair dan gantian,” ujar Agung Setyabudi kepada bola.com, Kamis (17/10/2024).

Pemain yang pernah menghiasi seragam tim Merah-Putih pada medio 1993 hingga 2004 ini ikut mempertanyakan ketakutan dari Bahrain terhadap supporter Timnas Indonesia. Para suporter Indonesia pada umumnya sudah dewasa dan tertib.

“AFC dan FIFA harus tetap menjalankan aturan. Takut apa? Suporter Indonesia enggak menakutkan kok. Masak iya lempar-lemparan, nanti justru Indonesia yang bisa kena sanksi kalau begitu,” lanjut dia.

“Sesuai aturan harus bermain di Jakarta, enggak perlu takut sama suporter Indonesia. Serangan-serangan siber atau dunia maya itu biasa, enggak perlu ditanggapi,” jelasnya memungkasi.

Sementara itu, PSSI bersikukuh tetap akan menggelar laga Timnas Indonesia kontra Bahrain di Jakarta dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia meski lawan menolak untuk bermain di Indonesia.

Baca juga:  Uji Konsistensi Chelsea

“Kami akan membuat surat ke AFC untuk menyatakan bahwa pertandingan supaya fair tetap di Jakarta karena sebelumnya kan bertanding di Bahrain,” ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, Rabu (16/10/2024).

“Yang kedua, kami juga akan memberitahu bahwa kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu seperti Bahrain, karena bangsa kita ini bangsa yang ramah terhadap tamu.”

“Jadi kami pasti membuat kenyamanan bagi mereka. kemudian juga soal di media sosial, namanya kadang-kadang memang netizen indonesia itu ramai tapi sebenarnya mereka ramah dan baik-baik,” jelasnya.

Pada Rabu (16/10/2024), Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) merilis empat pernyataan. Selain enggan bertanding di Indonesia, BFA juga mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari pendukung Timnas Indonesia.

Kontroversi terjadi ketika Bahrain bermain imbang 2-2 melawan Timnas Indonesia. Wasit Ahmed Al Kaf dari Oman dinilai berpihak kepada tuan rumah dengan meniup peluit panjang pada menit ke-90+11.

Padahal waktu injury time babak kedua hanya enam menit. Kepemimpinan Ahmed Al Kaf itu membuat tuan rumah berhasil mencetak gol penyama kedudukan ke gawang Timnas Indonesia pada menit ke-90+9.

Selain itu, para pemain Bahrain juga banyak drama. Mohamed Marhoon dkk. mudah terjatuh dan kesakitan, yang anehnya, kerap dianggap pelanggaran untuk Timnas Indonesia oleh Ahmed Al Kaf.

Arya menganggap bahwa kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 dapat menjadi bukti bahwa Indonesia bakal aman dan nyaman untuk Bahrain.

“Kehidupan sehari-harinya ramah. Sangat terkenal bangsa kita bangsa yang ramah apalagi kita sudah membuktikan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 dan terselenggara dengan baik, keamanan, kenyamanan, semua,” ucap Arya.

“Berbagai event internasional di Indonesia semuanya aman dan nyaman. Jadi tidak perlu dikhawatirkan. Jadi itu yang bakal kita buat surat ke AFC yang diarahkan Ketua PSSI, Erick Thohir,” ungkapnya. (bol/riz)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

MU Takut Kehilangan

Pemanasan Final Liga Europa

Palace Jaga Momentum

Mahesa Jenar Incar Poin

Tukar Guling Sancho Sterling-Chiwell