30.4 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Kecelakaan Silayur Tanggung Jawab Polisi

Tabrak Beruntun, 2 Tewas

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Lagi-lagi dan lagi. Kecelakaan disebabkan rem blong di turunan Silayur Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, kembali terjadi pada Kamis (21/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Akibatnya, truk melaju tanpa kendali dari atas menabrak sejumlah kendaraan dan sebuah toko.

Kecelakaan melibatkan truk tronton bermuatan aki dengan sejumlah kendaraan itu mengakibatkan dua orang tewas. Hingga malam di lokasi kejadian tampak para relawan, kepolisian, dan masyarakat tengah melakukan evakuasi terhadap sopir truk yang masih terjepit.

Truk tronton bernomor polisi B 9674 KXS itu mengarah ke utara dari atas tanjakan menabrak beberapa kendaraan, dan kios jus milik warga yang berada di tepi jalan. Beberapa relawan masih mencoba mengeluarkan sopir yang terjepit sekitar satu jam.

Dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya di akun @kejadiansmg, kecelakaan itu melibatkan truk tronton, motor, dan mobil. Seorang pengendara tampak tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi berdarah.

“Kecelakaan lur, lokasi di depan Martabak Badut Ngaliyan. Infonya truk mengalami rem blong. Korban beberapa kendaraan dan bangunan,” tulis akun @kejadiansmg, Kamis (21/11/2024).

Baca juga:  Polda Jateng Bekuk Pengoplos LPG

Tampak truk tronton itu juga menabrak bangunan yang berada di tepi jalan. Warga juga tampak memadati lokasi kecelakaan.

Kapolsek Ngaliyan Kompol Indra Romantika membenarkan adanya kecelakaan beruntun tersebut. Ia mengatakan, petugas kepolisian telah diterjunkan guna melakukan evakuasi.

Ia turut membenarkan bahwa kecelakaan beruntun itu dipicu oleh truk yang mengalami rem blong.

“Betul (karena truk tronton rem blong). Lokasi di Jalan Prof Hamka, sebelum RS Permata Medika (turunan Silayur),” jelasnya.

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi mengungkapkan akibat kejadian dua korban meninggal dunia. “Korban meninggal dunia 2 orang. Kita masih fokus evakuasi,” ungkapnya di sela evakuasi di Kecamatan Ngaliyan, Kamis (21/11) petang.

Kecelakaan maut di Silayur ini mendapat perhatian dari Pengamat Tranportasi juga akademisi Unika Semarang, Djoko Setijowarno. Ia menyampaikan di Jalan Prof Hamka Ngaliyan (Silayur) sudah terpampang jelas rambu pelarangan melintas untuk truk jam 22.00 – 05.00 WIB.

“Kenapa truk masih dibiarkan saja beroperasi. Padahal di ujung jalan Ngaliyan ada pos polisi. Artinya polisi melakukan pembiaran. Masyarakat berhak menuntut polisi, yang bertanggungjawab. Ini akan terulang dan terulang lagi. Di tengah kondisi angkutan kita tidak bergitu bagus,” ujarnya kepada awak media, Kamis (21/11) malam.

Baca juga:  Menag: Keputusan Haji 2021 Masih Tunggu Keputusan Arab Saudi

Disebutkan, tanjakan dan turunan Silayur rentan terjadi kecelakaan. Polisi diminta tegas menindak dan memperkarakan pengusaha dan pemilik kendaraan. Upaya itu paling penting untuk keselamatan pengendara lain di Silayur.

“Itu kata kuncinya. Jangan semata-mata yang disalahkan pengemudi truk. Pengemudi tidak tahu muatan berapa lebihnya berapa dia tidak mengerti. Dia hanya bertugas membawa kendaraan,” jelasnya Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat ini.

Djoko prihatin atas kecelakaan kembali terjadi, menyebabkan 2 orang meninggal. Ia meminta polisi harus berani dan tidak malu untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.

“Petugas polisi lalai menjaga Jalan Ngaliyan (Silayur) yang seharusnya mengamankan truk yang melintas pada jam larangan. Kelalaian yang akhirnya menyebabkan korban jiwa,” tandasnya. (muz)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya