PLN – XL Axiata Jalin Kerja Sama Pasokan Listrik dan Penggunaan Energi Terbarukan

KERJASAMA- Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya (dua kiri), Direktur Retail dan Niaga PT PLN (PERSERO), Edi Srimulyanti (dua kanan), Chief Enterprise Business Officer XL Axiata, Feby Sallyanto (kiri), dan EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (PERSERO), Daniel Lestanto (kanan), pada penandatanganan kerja sama antara XL Axiata dan PLN, yang digelar di Jakarta, beberapa waktu yang lalu. FOTO : DOK.HUMAS/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  JAKARTA – PT PLN (Persero) dan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menjalin kerja sama strategis terkait pasokan listrik bagi perangkat Base Transceiver Station (BTS) dan transisi ke energi hijau. Kolaborasi kedua pihak ini akan berlangsung hingga dua tahun ke depan, setelah sebelumnya telah dirintis sejak September 2023 dan diperpanjang pada Oktober 2024.

Kerja sama ini bertujuan mengintegrasikan layanan produk kedua belah pihak dan menggali potensi tidak hanya memastikan pasokan listrik yang stabil namun untuk menciptakan solusi bisnis secara berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan juga memberikan dampak positif bagi bisnis perusahaan.

Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan, dengan meningkatnya kebutuhan layanan telekomunikasi, akses ke energi yang konsisten menjadi elemen krusial bagi keberlanjutan dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi XL Axiata. Kerja sama dengan PLN tidak hanya memastikan stabilitas operasional menara BTS kami, tetapi juga mendukung visi XL Axiata untuk terus berinovasi dalam keberlanjutan.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital dan transisi energi hijau, kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan sambil menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.


Baca juga:  PLN Sukses Akselerasi Transisi Energi Lewat Pengembangan EBT

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Lasiran mengatakan, PLN siap memenuhi kebutuhan pelanggan akan energi hijau melalui produk Renewable Energy Certificate (REC). REC merupakan sertifikat energi terbarukan berstandar internasional yang dikeluarkan PLN untuk menyatakan bahwa energi listrik yang disalurkan ke tempat pelanggan berasal dari pembangkit energi terbarukan.

“Kami bangga dapat mendukung XL Axiata dalam memastikan keandalan pasokan listrik dan membantu perusahaan beralih menggunakan energi hijau. Hal ini juga sejalan dengan visi PLN untuk mendukung transisi energi nasional,” ungkap Lasiran.

Beberapa inisiatif dan aspek penting dalam kerja sama ini meliputi, pertama, penyediaan listrik oleh PLN, dalam hal ini pasokan listrik yang stabil dan andal untuk menara BTS. Kedua, pemanfaatan teknologi digitalisasi dan automasi, terutama implementasi teknologi Advanced Metering Infrastructure (AMI) dan Automated Meter Reading (AMR) untuk memantau konsumsi listrik secara real-time dan efisien.

Baca juga:  PLN Dukung Langkah Standarisasi Baterai Molis

Ketiga, penggunaan REC untuk mendukung transisi energi hijau melalui produk REC yang memungkinkan XL Axiata untuk menegaskan, listrik yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan.

Kerja sama ini memberikan manfaat signifikan bagi XL Axiata dan pelanggannya. Bagi XL Axiata, kolaborasi ini memastikan keandalan pasokan listrik yang lebih tinggi, pengurangan biaya operasional, dan mendukung komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan melalui penggunaan energi hijau.

Sementara itu, pelanggan akan merasakan peningkatan kualitas layanan telekomunikasi yang didukung oleh pasokan listrik yang lebih andal. Hal ini juga memperkuat kepercayaan pelanggan terhadap dedikasi XL Axiata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

PLN dan XL Axiata memanfaatkan teknologi AMI dan AMR untuk meningkatkan akurasi pencatatan konsumsi listrik. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan konsumsi energi secara lebih efektif, sehingga dapat mengurangi biaya operasional. Selain itu, langkah ini juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya energi, sejalan dengan upaya kedua perusahaan dalam mendorong digitalisasi dan automasi.

Meskipun menawarkan berbagai keunggulan, implementasi teknologi ini menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan perangkat digital meter di sejumlah wilayah, yang menjadi kendala dalam pencatatan data yang akurat. Hambatan jaringan di area terpencil juga menjadi isu penting, mengingat teknologi ini membutuhkan dukungan sinyal 4G yang stabil untuk beroperasi dengan optimal.

Baca juga:  Pinang Dana Talangan Perluas Akses Pinjaman

Sementara itu, melalui pembelian REC dari PLN, XL Axiata dapat memastikan bahwa konsumsi listriknya berasal dari sumber energi terbarukan yang terverifikasi secara internasional. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Kerja sama ini juga menjadi bukti nyata kontribusi XL Axiata dalam mendukung transisi energi hijau di Indonesia.

Hingga akhir September 2024, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 165.000 BTS, termasuk BTS 4G sekitar 110.000 unit. Tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik (fiberized) mencapai 63%. Fiberisasi BTS tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.(aln)