JATENGPOS. CO. ID, BLORA – Untuk memberi penghormatan nama besar sastrawan asal Blora Pramoedya Ananta Toer, di peringatan Satu Abad kelahiran Pramoedya Ananta Toer 6 Februari 2025, pemkab Blora berencana memberi nama jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora. Namun rencana itu ditolak sejumlah pihak sehingga gagal.
Gagalnya pemberian nama jalan Pram tersebut mendapat tanggapan adik kandungnya, Dr. Soesilo Toer. Menurutnya, mau diberi penghormatan atau tidak, baginya tidak penting. Tetapi sangat ironis jika niat baik Pemkab Blora tersebut ada yang menolak sehingga gagal.
“Ironi sekali, di Bandung ada nama jalan Pramoedya Ananta Toer, di Belanda ada Jalan Pramoedya Ananta Toer, lha kok di tanah kelahiran sendiri malah ditolak,” kata Dr. Soesilo Toer kepada Jateng Pos. Co. Id, di rumahnya Jl Sumbawa 40 Jetis Blora, Senin 10 Februari 2025.
Di rumah itulah, Pram, sastrawan besar itu lahir sebelum pindah ke Jakarta. Dia ditahan orde baru karena buku karya-karyanya dianggap menghasut pembaca kepada paham komunisme. Khususnya buku berjudul Bumi Manusia, Arok Dedes, dan lainya.
Pak Sus, panggilan akrab pria berusia 88 tahun ini tak habis pikir dengan jalan pikiran orang-orang yang masih menuduh Pram terlibat PKI sehingga menolak Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora.
“Padahal Pram itu cuma tamat SD, mana mungkin bisa menyusupkan paham atheisme-komunisme melalui buku-bukunya? Saya yang belajar di Rusia 9 tahun aja gak ngerti komunisme,” katanya.
Adik kandung Pram dari 10 bersaudara itu menjelaskan, Pram itu sebenarnya hanya ingin mengajak masyarakat untuk berfikir merdeka (liberty). Semangat kebebasan itulah yang disisipkan dalam buku-bukunya. Kebetulan, faham kebebasan itu dianut oleh partai komunis di Rusia.
“Tetapi di negara Komunis pun, orang tidak ada yang atheis (tidak ber Tuhan). Contohnya orang Rusia itu kalau ditepuk pundaknya kaget, dia juga bilang Ya Tuhan. Mereka juga sering bilang spasiba (artinya ya Tuhan ku). Mosok gitu atheis? Apa lagi Pram, waktu bapaknya meninggal dia malah yang teriak takbir paling kenceng,”katanya.(jan)