spot_img
27.5 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Otak-atik Formasi Timnas Indonesia

JATENGPOS.CO.IDJAKARTA – Mimpi rakyat Indonesia untuk menyaksikan tim kesayangannya beraksi di Piala Dunia 2026 sepertinya akan segera terwujud. Soalnya, dua kemenangan di depan terbuka lebar. Pada 20 dan 25 Maret nanti, Timnas Indonesia akan kembali melakoni laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Di matchday 7, Jay Idzes dan kawan-kawan bentrok kontra Timnas Australia di Sidney. Socceroos di ujung tanduk, karena pada pertemuan pertama di Jakarta tahun lalu dipaksa bermain imbang tanpa gol.

Begitu pula dengan Timnas Bahrain, Muharabi Dilmun dipastikan menjadi santapan empuk pasukan Patrick Kluivert yang akan menjadi tuan rumah di depan ribuan publik Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Bahrain bukanlah kekuatan yang harus ditakuti. Terbukti, pada laga pertama di kandangnya, Bahrain sebenarnya sudah kalah 2-1 sebelum akhirnya ‘diselamatkan’ wasit sehingga laga yang mentas di Bahrain National Stadium dipaksasakan berakhir draw 2-2.
Jelang dua laga mendatang, PSSI terus melakukan persiapan, baik terkait materi pemain maupun tim kepelatihan. Tiga pemain naturalisasi anyar kini sudah bergabung. Ketiganya adalah Ole Romeny, Dion Markx dan Tim Geypens. Mereka resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 8 Februari 2025.

Tak setop sampai di situ, kini PSSI juga tengah mengebut proses naturalisasi tiga pemain keturunan lainnya yaitu Joey Pelupessy, Dean James, serta Emil Audero.

Di tim kepelatihan, PSSI belum lama ini mendapuk Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia. Putra legenda sepanjang masa Belanda, Johan Cruyff, itu diharapkan bisa memberikan masukan serta saran bagi Patrick Kluivert selaku pelatih kepala.

Kehadiran Jordi Cruyff di ruang ganti serta sejumlah amunisi anyar pastinya membuat Skuad Garuda lebih percaya diri menantang Australia dan menjamu Bahrain.

Baca juga:  Pria Penembak Pengendara Pajero di Demak Ditangkap 

PSSI jauh-jauh hari menargetkan, Patrick Kluivert harus bisa memetik hasil positif dari Australia maupun Bahrain. Tambahan angka dari kedua rival tersebut membuat peluang Indonesia untuk lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 terbuka lebar.

Indonesia saat ini beradi di posisi ketiga Grup C bermodalkan enam poin hasil dari satu kemenangan, tiga kali seri, dan dua kali kalah. Australia di posisi kedua dengan tujuh poin, sedangkan Bahrain sebagai juru kunci dengan torehan lima poin.

Melimpahnya amunisi membuat Patrick Kluivert punya banyak opsi di semua lini. Tapi mengingatnya krusial duel, kemungkinan besar eks striker Barcelona itu akan menerapkan formasi 4-3-3 dengan susunan starter sebagai berikut: Penjaga gawang: Emil Audero. Bek: Kevin Diks, Jay Idzes, Mees Hilgers, Calvin Verdonk. Tengah: Eliano Reijnders, Thom Haye, Joey Pelupessy. Depan: Marselino Ferdinan, Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen. Dengan starting XI seperti ini, Australia dan Bahrain pastinya bakal ketar-ketir. Mainkan!

Menarik untuk ditunggu adalah komposisi skuad Timnas Indonesia di bawah kendali pelatih Patrick Kluivert. Laga nanti sekaligus akan menjadi debut bersejarah bagi Kluivert sebagai pelatih skuad Garuda sejak menggantikan Shin Tae-yong pada Januari lalu.

Formasi ini bisa diterapkan Timnas Indonesia untuk meladeni Australia. Skema tersebut tak lepas dari warisan era pelatih Shin Tae-yong yang kerap menggunakannya. Formasi 3-5-2 sudah cukup familiar ketika era STY, dan mungkin bisa dilanjutkan oleh Patrick Kluivert. Tiga bek sejajar kemungkinan bisa ditempati Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Mees Hilgers.

Kemudian lima tiga gelandang tengah bisa diisi oleh Thom Haye, Marselino Ferdinan, dan Ivar Jenner. Dua flank atau sayap kanan dapat diisi oleh Kevin Diks, dan di kiri oleh Calvin Verdonk. Sementara untuk dua strikernya, Patrick Kluivert bisa mengisinya dengan nama Rafael Struick dan Ole Romeny.

Baca juga:  Mbak Ita Dorong Tersedianya Lahan Produktif di Kota Semarang

Formasi 4-3-3 identik dengan gaya permainan sepak bola Belanda dengan Total Football-nya. Skema ini cukup familiar bagi permainan mereka yang cenderung ofensif dan agresif. Untuk formasi ini. Di depan gawang Maarten Paes bisa diisi kuartet bek seperti Calvin Verdonk, Jay Idzes, Mees Hilgers, dan di kanan ada Kevin Diks.

Trio gelandangnya bisa diisi Thom Haye, Marselino Ferdinan, dan Ivar Jenner bisa berkreasi dari sektor tengah. Adapun trisula di lini depan, Kluivert punya opsi Rafael Struick di kiri, Ole Romeny sebagai striker tengah, dan Egy Maulana Vikri bisa dijajal sebagai penyerang kiri.

Formasi lainnya yang bisa dijajal Kluivert adalah 5-4-1. Skema ini lebih cenderung untuk bermain sedikit bertahan, dengan target minimal bisa mencuri satu poin dari Sydney. Namun dengan gaya permainan Belanda ala Kluivert dibantu Alex Pastoor dan Denny Landzaat, skema itu bisa saja menjadi lebih menyerang sesuai kebutuhan.

Tiga bek sejajar kemungkinan bisa ditempati Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Mees Hilgers. Dua flank atau sayap kanan dapat diisi oleh Kevin Diks, dan di kiri oleh Calvin Verdonk. Empat gelandang dengan tipikal lebih defensif bisa ditempat Thom Haye, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, dan Ricky Kambuaya bisa dijajal untuk bertarung dengan merusak konsentrasi pemain lawan.

Satu ujung tombak, paling layak ditempati oleh Ole Romeny. Striker 24 tahun yang langsung moncer bersama Oxford United dengan baru saja mencetak gol perdananya ke gawang Coventry. (bol/riz)

spot_img

TERKINI