27.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Bupati Semarang Optimistis Program ‘Genting’ Percepat Penanganan Stunting

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengapresiasi penurunan angka stunting di Kabupaten Semarang. Ia optimistis gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) dapat mempercepat penurunan angka balita gizi buruk di Kabupaten Semarang.

“Stunting merupakan tantangan yang harus kita atasi bersama. Dalam Rembug Stunting Kabupaten Semarang 2025, kami satukan tekad dan langkah bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul,” ujarnya saat membuka Rembug Stunting Kabupaten Semarang 2025 di pendopo Rumah Dinas Bupati, kemarin.

“Kami akan terus berkolaborasi demi masa depan Kabupaten Semarang yang lebih baik. Mari seluruh elemen masyarakat Kabupaten Semarang untuk bersama-sama berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting,” tambahnya.

Baca juga:  Curi Nangka Muda, Pencuri Dihajar Massa

Menurutnya penanganan stunting perlu kerja sama semua pihak. Terkait hasil efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden RI, Bupati akan mengalokasikan tambahan dana untuk penanganan stunting.

“Sedangkan untuk infrastruktur bisa digunakan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan 22 Puskesmas Pembantu,” ungkapnya.

Ketua TPPS Kabupaten Semarang yang juga Wakil Bupati Semarang Hj Nur Arifah mengajak semua pihak untuk ikut serta mendukung program tersebut.

“Data balita penderita stunting tersedia lengkap di tiap Puskesmas. Karenanya, penanganan relatif lebih mudah karena sasarannya jelas. Kita berharap penanganannya akan lebih baik dan lebih cepat,” ujarnya.

Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2023, terdapat 169.156 keluarga sasaran dengan 30.273 (17,9 persen) keluarga risiko stunting . Sedangkan pada tahun 2024 ada 185.271 keluarga sasaran dengan 22.022 keluarga risiko stunting .

Baca juga:  Pemkot Solo Peduli PHK, Sediakan 5.338 Loker

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Dwi Saiful Noor Hidayat melaporkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, Kabupaten Semarang berada di peringkat kedua terendah di Jawa Tengah.

“Dari 696 balita yang diukur diperoleh angka prevalensi 4,6 persen dengan angka absolut 32,” ujarnya. (muz)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya