spot_img
33 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Wajik Suharno Bandungan Jajanan Legendaris Tetap Eksis Sejak Tahun 1983

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Bagi masyarakat Semarang tentu tidak asing nama Pemancingan Suharno di Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Nama Suharno selain terkenal sebagai tempat pemancingan, ternyata ada jajanan wajik yang lebih dulu menggunakan nama Suharno. Bagaimana usaha jajan tradisional ini bisa tetap eksis?

Ya, Pemancingan Suharno dan Wajik Suharno pengelolanya sama. Tapi kemunculannya lebih dulu wajik. Ternyata, usaha wajik ini sudah melegendaris, sudah digeluti Suharno sejak tahun 1983. Bermula hanya sekedar masak ketika ada keluarga yang menggelar hajatan.

Setelah wajik buatannya banyak yang memuji rasanya, ia kemudian mengenalkan kepada rekannya, pemilik resto Sang Kuring di Ungaran.

“Pekerjaan pak Harno sebenarnya seorang petani yang juga pemborong buah-buahan dan sayur-sayuran. Ia tertarik memproduksi wajik karena permintaan pemilik Sang Kuring agar menitipkan di restonya. Awalnya hanya 15 Kg sehari, harganya saat itu masih Rp 6 ribu per kilo,” tutur staf pengelola Wajik Suharno, Wartam (49) ditemui di outlet Wajik Suharno Jalan Raya Tegalpanas Blater Lor, Jimbaran, Bandungan, kemarin.

Jajanan tradisional dari bahan ketan, santan, dan gula jawa itu, di awal-awal produksi langsung disukai pembeli hingga pemilik resto selalu minta agar produksi terus ditambah. Tidak hanya didistribusikan di resto Ungaran tapi juga dijual di resto cabang-cabang Sang Kuring yang lain.

Baca juga:  DPRD Demak Apresiasi Pembangunan Pabrik Rajungan di Betahwalang

Energi Suharno semakin terpacu melirik jajan tradisional ini digeluti sebagai usaha utama. Produksi wajik terus ditambah dengan mengembangkan pemasaran ke resto dan kios-kios. Ia juga membuka outlet di rumahnya sekaligus tempat memasak wajik. Lokasi awal berada agak masuk ke dalam gang pondok pesantren Al Mas’uddiyah Blater Lor, Jimbaran.

“Kemudian tahun 1998 Pak Harno juga membuka pemancingan di rumah pertamanya itu, awal buka tujuannya untuk meramaikan outlet wajik. Sekarang jadi lokasi Pemancingan Suharno 1. Di situ juga masih ada outlet wajik,” jelasnya.

Tidak berselang lama setelah mengembangkan usaha pemancingan, lanjut Wartam, dilanjutkan membuka outlet di Jalan Tegalpanas Jimbaran yang saat ini jadi outlet utama. Bidikan memilih lokasi di pinggir jalan ingin menyasar para pengguna jalan agar mengetahui produk wajik dan pemancingan yang baru dirintis.

PENGEMASAN: Karyawan Wajik Suharno mengemas wajik yang sudah dibungkus sebelum dipasarkan ke outlet-outlet. FOTO:MUIZ/JATENGPOS

Berangkat meniti usaha kuliner wajik kemudian pemancingan, Suharno mengembangkan lagi produk lain yakni Tahu Serasi Suharno. Khusus produk tahu pemasaran utama sudah sampai Jakarta, karena produk pertamanya bekerjasama dengan pengusaha asal Jakarta.

“Saat ini pemancingan Suharno sudah ada di tiga lokasi. Suharno 1 di gang ponpes agak masuk ke dalam, Suharno 2 di sebelah ponpes, dan Suharno 3 di Jalan Tegalpanas tidak jauh dari outlet wajib. Keberadaan pemancingan juga jadi ajang memasarkan wajik dan tahu. Pengunjung bisa membeli wajik tidak harus di outlet, bisa di pemancingan untuk oleh-oleh dibawa pulang setelah makan,” jelasnya lagi.

Baca juga:  Ganjar Minta Rencana Impor Beras Ditinjau Matang

Kecerdasan membangun circle pemasaran tersebut berimbas positif mampu meningkatkan produksi wajik. Setiap hari karyawan Suharno rata-rata memasak sebanyak 1,5 kwintal hingga 2 kwintal wajik. Harga wajib belum dikemas dijual Rp 38 ribu per kilo. Jangkauan pemasaran masih mengandalkan circle outlet yang dipunyai juga di sejumlah outlet pusat oleh-oleh di Ungaran dan Kota Semarang.

Di masing-masing outlet Wajik Suharno ada 4 macam rasa yakni warna coklat rasa gula jawa, warna hijau rasa pandan, warna pink rasa frambozen, dan wajik warna putih atau gemblong. Selain ada jenang orginal dan krasikan.

“Setiap unit usaha pak Harno yakni wajik, tahu, dan pemancingan sekarang dikelola oleh anak-anak beliau. Pak Harno sudah lama meninggal. Berkat kegigihan dan kerja keras beliau tempat usahanya mampu mempekerjakan ratusan karyawan,” tandasnya. (muz)

spot_img

TERKINI