27 C
Semarang
Rabu, 17 Desember 2025

Polres Sukoharjo Ungkap Sembilan Kasus Premanisme 12 Tersangka, Selama Operasi Aman Candi 2025

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo berhasil mengungkap sembilan kasus premanisme dalam Operasi Aman Candi 2025 yang digelar sejak 12 hingga 31 Mei. Hal itu disampaikan Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo dalam gelar perkara di Mapolres Sukoharjo, Selasa (27/5).

Dalam keterangannya, AKBP Anggaito menyebutkan bahwa operasi ini menyasar berbagai bentuk tindakan premanisme, mulai dari pemerasan, penganiayaan, pungutan liar, parkir liar terorganisir, hingga aktivitas-aktivitas yang berpotensi mengganggu iklim investasi di Sukoharjo.

“Dari lima target sasaran, kami berhasil mengungkap sembilan kasus dengan total 12 tersangka,” ujar Kapolres.

Rincian kasus tersebut mencakup satu kasus pengeroyokan, tiga kasus penganiayaan dengan tangan kosong, tiga kasus penganiayaan dengan senjata tajam (sajam), satu kasus membawa sajam, dan satu kasus pengeroyokan yang disertai pengrusakan.

Baca juga:  Gunakan Puluhan Barcode Petani Selundupkan Solar Subsidi

Dari 12 tersangka yang diamankan, empat di antaranya ditahan di Mapolres Sukoharjo, dua anak diproses melalui pendekatan hukum anak, dua lainnya ditahan di polres berbeda, serta empat perkara diselesaikan melalui mekanisme restorative justice.

Selain penindakan, upaya preventif dan preemtif juga terus dilakukan. Satgas preemtif yang terdiri dari Satbinmas telah melaksanakan 45 kali sosialisasi di ruang publik, pusat perbelanjaan, dan objek vital. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk pembagian stiker dan leaflet di area parkir, pusat transportasi, ruko, hingga lokasi-lokasi yang dianggap rawan.

Tak hanya itu, bimbingan dan penyuluhan juga diberikan kepada petugas keamanan (satpam) di dua perusahaan besar, termasuk imbauan kewaspadaan dan informasi terkait call center Polri.

Baca juga:  Nikita Mirzani Minta Penyidik Polres Demak Datang ke Rumah

Di sisi lain, Satgas Preventif dari Satsamapta menggelar patroli rutin dan pengamanan di 45 titik rawan. Kegiatan juga menyasar pencegahan praktik pungli, pemalakan, pengancaman, hingga upaya menghalau aksi debt collector ilegal yang menggunakan kekerasan dan tidak dilengkapi dokumen resmi.

“Operasi ini masih berlangsung hingga akhir Mei. Kami ingin memastikan Sukoharjo bebas dari aksi premanisme dan tetap kondusif sebagai daerah penyangga ekonomi. Kami mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk tindak premanisme ke polisi terdekat atau melalui call center Polri,” tegas Anggaito. (dea)



TERKINI


Rekomendasi

...