spot_img
31 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Pemprov Jateng Upayakan Pengelolaan Sampah Terpadu Aglomerasi antar Wilayah

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mendorong upaya terbentuknya pengelolaan sampah terpadu aglomerasi antar wilayah kabupaten/kota terdekat.

Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, mengatakan, hal itu diharapkan bisa menjawab kebutuhan pasokan bahan dasar sampah untuk diolah menjadi refuse derived fuel (RDF) atau bahan bakar berbahan sampah.

“Contoh pengelolaan sampah terpadu bisa digarap di Kabupaten Magelang digandeng dengan Temanggung, dan sekitarnya. Di Solo itu agar melibatkan juga Karanganyar, Sukoharjo, Sragen,” katanya usai memberikan arahan Rapat Koordinasi Pemantapan Isu Strategis Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, di Hotel Front One Kesambi, Kota Semarang, Selasa, 24 Juni 2025.

RDF biasanya digunakan industri maupun pembangkit listrik untuk bahan bakar alternatif. Dengan catatan telah memiliki standar teknologi yang sesuai, seperti insenerator yang mampu menyaring limbah padat maupun polutan yang dihasilkan.

Lebih lanjut, Sumarno mengatakan, pengelolaan sampah skala regional di tingkat desa juga didorong. Sebagai percontohan atau pilot project, kata dia, terdapat TPS regional di Magelang, yang bisa ditiru desa-desa lain di Jateng.

Dia menekankan, persoalan lingkungan menjadi salah satu masalah krusial dan strategis yang perlu segera diselesaikan. Dimulai dari mitigasi hingga pelaksanaan program kebijakan.

Maka, Sumarno bilang, Badan Kesbangpol dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota punya peran besar untuk mitigasi dan menyelesaikan salah satu persoalan lingkungan tersebut. Terlebih, permasalahan lingkungan juga punya efek lanjut dengan problem sosial.

“Masalah sampah, pengelolaan, dan pembuangannya ini menjadi pekerjaan yang kita hadapi. Butuh koordinasi, kolaborasi dengan semua pihak. Persoalan kerusakan lingkungan ini harus menjadi perhatian kita semua,” katanya.

Dalam menjawab persoalan sampah, Sumarno mengatakan, langkah penting lain yakni menumbuhkan rasa kesadaran dan kepedulian setiap diri seseorang terhadap sampah yang dihasilkan sehari-hari.

Dengan begitu, diharapkan seseorang akan mulai peduli dengan tidak buang sembarangan atau dibakar. Di mana dampak lanjutannya mengganggu orang lain hingga menimbulkan bencana alam.

“Saya juga lebih menyampaikan mencegah kerusakan lingkungan ini dengan pendekatan sisi spiritual agama. Secara tak sadar, seseorang bisa panen dosa setiap hari karena buang sampah sembarangan,” ucapnya.

Untuk itu, dikatakan Sumarno, Pemprov Jateng membutuhkan peran para tokoh agama untuk mengedukasi secara spiritual dan mengajak masyarakat agar lebih peduli menjaga mengenai lingkungan.

Plt Badan Kesbangpol Jateng, Muslichah Setiasih, mengatakan, dalam kegiatan yang mengumpulkan pemangku kebijakan di Badan Kesbangpol, dan Bappeda tingkat provinsi hingga kabupaten/kota tersebut dalam rangka penyamaan persepsi arah kebijakan kedepan.

Isu strategis yang dirapatkan terkait dengan menjaga kondusivitas wilayah, indeks demokrasi, isu sosial, hingga persoalan lingkungan. (*/jan)

spot_img

TERKINI