JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Kudus, mengeluhkan atap pasar mengalami kebocoran saat terjadi hujan lebat. Utamanya pada talang air, Selasa (19/8). Akibatnya, lantai pasar setempat bajir dan menggenang di depan kios pedagang.
Hal itu diungkapkan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kabupaten Kudus, Silahuddin saat dihubungi, Selasa siang. Dikatakan, talang air yang bocor berada di Blok B dan Blok C lantai 2, yang merupakan area jualan gerabah.
‘’Akibat keboncoran tersebut membuat air mengalir cukup deras ke kios-kios pedagang. Akibatnya, sekitar puluhan kios pedagang harus tergenang air,’’ kata Dia.
Kata dia, pembenahan di Pasar Kliwon terakhir dilaksanakan pada Agustus 2024, dan hanya di Blok E 2. Setelah itu, tidak ada lagi revitalisasi Pasar Kliwon.
Sementara salah satu pedagang Pasar Kliwon, Agung menyampaikan bahwa kebocoran terus terjadi berulang setiap tahun. Bahkan, pada Selasa (19/8) kemarin, di area kios tempatnya berjualan juga mengalami kebocoran hingga menyebabkan muncul genangan air.
‘’Jenuh tentu iya, apalagi kebocoran ini bukan pertama kali, sudah sering terjadi. Kejadiannya pun sama, kalau ada hujan deras pasti bocor,” ujarnya.
Kata dia, setiap kali ada kebocoran memang selalu dilakukan perbaikan. Namun, tidak berselang lama, kebocoran itu kembali terjadi,’’Setiap kali ada kejadian bocor itu memang diperbaiki. Tapi tidak berapa lama, mungkin beberapa bulan kemudian, nanti bocor lagi,” ucapnya.
Dia berharap, ada evaluasi dari Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus terkait proses perbaikan di Pasar Kliwon. Sehingga, kebocoran tidak terus terjadi berulang-ulanh setiap tahun.
“Kalau bisa ada evaluasi, mungkin diperbaiki dengan bahan yang lebih tebal atau lebih dirapetin biar aman. Jadi tidak bocor terus dan tidak perlu memperbaiki terus,” paparnya.
Senada, Ikhsan pedagang pakaian mengaku merasakan hal yang sama. Ia menyebut, kebocoran biasanya terjadi cukup deras, termasuk pada Selasa (19/8) kemarin,’’Bocor itu sudah sering terjadi. Harapannya ada perbaikan yang lebih baik,’’ tandasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Agus Sumarsono menyebut, kebocoran atap pasar tidak terjadi pada Pasar Kliwon. Tetapi juga pada Pasa Mijen dan Pasar Jekulo. Untuk di Pasar Kliwon, paling parah pada Blok A2 dan sedikit ringan di Blok D2.
‘’Di Blok A2 grojok (bocor berat) dan di D2 tidak relalu grojok,’’ ujarnya.
Pihaknya pun berupaya segera melakukan perbaikan pada atap pasar yang bocor tersebut. Baik di Pasar Kliwon, Pasar Mijen maupun Pasar Jekulo. Namun untuk alokasi perbaikan saat sekarang belum diketahui,’’Kami usahakan di perubahan ini segera diperbaiki,’’ pungkasnya. (han/rit)
