JATENGPOS.CO.ID, PURWOKERTO- Kota Purwokerto di Banyumas, Jawa Tengah, bukan hanya terkenal sebagai pintu gerbang wisata Baturaden. Di balik hiruk pikuk kota pelajar ini, tersimpan deretan kuliner legendaris yang sudah puluhan tahun bertahan. Sajian-sajian tersebut bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas kota.
Liputan ini merangkum lima kuliner yang kerap disebut wajib dicoba setiap kali singgah di Purwokerto. Mulai dari soto berkuah bening hingga rujak segar, semuanya memiliki kisah panjang dan cita rasa khas yang membuatnya tak tergantikan.
1. Soto Ayam Jalan Bank : Ikon Sarapan Pagi
Sejak 1978, Soto Jalan Bank yang kini dikelola H. Loso menjadi ikon kuliner Purwokerto. Keunikan soto ini terletak pada kuah bening berpadu bumbu kacang, sesuatu yang jarang dijumpai di daerah lain. Suwiran ayam kampung, tauge, soun, dan taburan bawang goreng membuat rasanya segar sekaligus gurih.
Berlokasi di Jl. RA Wiryaatmaja (dulu Jalan Bank), warung ini selalu penuh pada pagi hari. Dengan harga sekitar Rp25.000 per porsi, soto ini dianggap sebagai sarapan klasik warga kota. “Kalau ke Purwokerto, belum sah rasanya kalau belum makan Soto Jalan Bank,” ujar Dwi, salah satu pengunjung setia.
2. Tahu Kupat Pak Narpun : Rasa yang Melekat Sejak Puluhan Tahun
Tak jauh dari alun-alun, berdiri warung sederhana Tahu Kupat Pak Narpun di Jalan Masjid. Menu ini terdiri dari ketupat, tahu goreng, kol, tauge, kerupuk, kacang, dan disiram kuah gula asam encer manis gurih, dengan bumbu bawang putih dan perasan jeruk. Meski sederhana, racikan ini selalu berhasil memikat lidah pengunjung.
Harga seporsi sekitar Rp15.000. Keistimewaannya terletak pada konsistensi rasa sejak puluhan tahun lalu. Banyak pelanggan lama yang tetap setia datang karena rasa kuahnya yang segar.
3. Mie Ayam Kumis Semampir : Cita Rasa yang Mengikat
Nama Mie Ayam Kumis lahir dari ciri khas sang penjual yang berkumis tebal. Berlokasi di Jalan Riyanto, Semampir, warung ini dikenal dengan mie buatan sendiri yang kenyal serta topping ayam berbumbu manis gurih. Pilihan menunya ada mie ayam biasa Rp17.500, dan bisa pesan tambahan ceker.
Meski tampak sederhana, mie ini sudah melegenda. Banyak perantau selalu kembali untuk sekadar mencicipinya karena rasa yang dianggap sulit tergantikan.
4. Sate Kambing Dua Saudara : Hangatnya Hot Plate, Empuknya Daging Muda
Sejak berdiri tahun 1983, Sate Kambing Dua Saudara di Jalan Laksda Yos Sudarso telah menjadi rujukan pecinta sate. Daging kambing muda yang empuk disajikan di atas hot plate, dipadukan dengan bumbu kecap dan irisan bawang merah segar. Menu lain yang tak kalah populer adalah gule tulang dengan sumsum gurih.
Harga sate kambing sekitar Rp65.000 per porsi, sementara gule tulang Rp35.000. “Kami selalu menjaga kualitas dengan memilih kambing muda segar setiap hari,” ujar salah satu pengelola warung.
5. Rujak Belong : Segar, Pedas, dan Turun-Temurun
Jika mencari kuliner segar, Rujak Belong di Jalan Situmpur menjadi pilihan. Berdiri sejak 1960-an, warung ini dikenal sebagai warung gado-gado tertua di Purwokerto. Bumbu rujaknya medhok, memadukan rasa manis, pedas, dan gurih dengan tambahan pisang batu yang jarang ditemukan di rujak biasa.
Seporsi rujak buah dijual Rp17.000, sedangkan gado-gado Rp18.500. Generasi ketiga kini meneruskan usaha keluarga ini, menjaga cita rasa otentik yang sudah melekat di ingatan warga Purwokerto.
Lima kuliner legendaris ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita panjang tentang Purwokerto. Dari Soto Jalan Bank yang menyimpan kenangan sarapan pagi, hingga Rujak Belong yang merekatkan sejarah tiga generasi, semuanya menjadi bagian dari identitas kota kecil yang hangat ini.
Bagi wisatawan maupun perantau, menyantap kuliner ini serasa pulang. Seperti kata pepatah lokal: “Mangan ora mangan sing penting kumpul.” Di Purwokerto, kumpul itu seringkali ditemani sajian-sajian legendaris yang tak pernah lekang oleh waktu.(aln)
