JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Pemandangan Dusun Tegalrejo, Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, tampak berbeda dengan hari biasa, Minggu (24/8/2025) pagi hingga sore hari. Terlihat keriuhan ratusan warga setempat antusias menyaksikan semarak Kirab Budaya dan Gebyar Seni yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 RI.
Sekitar 400 peserta mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua berjalan bersama dari Lapangan Desa Lerep menuju Pendapa Kampung Alpukat. Di sini, warga berbaur dengan pengunjung dari luar desa disuguhi aneka produk UMKM dan olahan minuman-makanan bergizi.
Salah satunya, olahan menarik inovasi es krim alpukat bergizi tinggi ditampilkan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek.
Formula olahan bergizi tinggi dinamai MODISCO itu, mengombinasikan alpukat sebagai sumber lemak sehat, skim milk sebagai protein berkualitas, serta minyak kelapa murni. Kombinasi dihasilkan produk es krim alpukat yang kaya energi, protein, vitamin, dan mineral, sekaligus memiliki cita rasa yang disukai semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Desa Lerep memiliki potensi besar sebagai sentra alpukat. Kami menghadirkan inovasi es krim alpukat agar buah lokal ini tidak hanya dikonsumsi segar, tetapi juga bisa diolah menjadi pangan modern yang bergizi tinggi dan bernilai ekonomi,” ujar Dr. Sugeng Maryanto, M.Kes. selaku ketua, didampingi anggota Puji Afiatna, S.Gz., M.Gz. dan Chindya Paramitha Devi, S.TP., MS, di sela-sela kegiatan.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Program Studi S1 Gizi UNW, sebagai bentuk implementasi pembelajaran berbasis pengalaman langsung di masyarakat dengan mengusung tema “Inovasi Pengolahan Pangan Lokal Alpukat Berbasis Formula MODISCO (Modified Dietetik Skim Milk and Coconut Oil) sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bergizi Tinggi.”
“Kita tidak hanya memperkenalkan produk inovasi pangan, tetapi juga memberikan edukasi gizi kepada Kelompok Wanita Tani Rejomulyo Dusun Tegalrejo, Desa Lerep. Es krim bergizi ini disajikan kepada masyarakat dalam momentum penuh kemeriahan tentang kearifan lokal, seni, budaya, dan pengembangan pangan modern,” jelasnya.

Kepala Desa Lerep, Sumariyadi mengapresiasi inovasi olahan bergizi memadukan potensi yang ada di desanya tersebut. Kehadiran tim UNW telah membantu masyarakat Desa Lerep, khususnya Kelompok Tani Rejomulyo, dalam mengembangkan potensi alpukat menjadi produk bergizi tinggi.
“Kami menyambut baik kehadiran UNW telah memberikan nilai lebih bagi potensi di Desa Lerep. Selama ini alpukat hanya dijual dalam bentuk segar, kini dengan inovasi es krim alpukat, kami melihat peluang besar untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Semoga kerjasama ini bisa menjadikan Desa Lerep sebagai contoh desa yang inovatif mengolah potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan,” ujarnya. (muz)