JATENGPOS.CO.ID-Sejumlah 420 siswa SMP, baik dari sekolah negeri maupun swasta di Kota Semarang, antusias mengikuti pelatihan menulis cerpen yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang. Acara ini berlangsung pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, di Grand Edge, Jalan Sultan Agung, Semarang.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, FX. Bambang Suranggono, S.Sos. Dalam sambutannya, Bambang mengapresiasi semangat para peserta dan mendorong mereka untuk terus belajar menulis. Ia menekankan bahwa kegiatan menulis adalah kunci untuk meningkatkan literasi. “Menulis adalah salah satu cara paling efektif untuk mengasah kreativitas dan daya nalar,” ujar Bambang.

Acara ini turut dihadiri oleh Laely Wulandari, S.E, Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, dan Drs. Pravarta Sadman, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang. Laely Wulandari dalam paparannya menyampaikan komitmen DPRD untuk mendukung penuh kegiatan yang bertujuan meningkatkan literasi dan bakat menulis di kalangan pelajar. Sementara itu, Pravarta Sadmna memberikan motivasi dengan membagikan berbagai ide segar yang bisa diolah menjadi cerita pendek.
Setelah sesi pembukaan, para siswa langsung mengikuti kelas pelatihan yang diisi oleh tiga narasumber ahli. Tukijo, S.Pd., M.Pd, seorang penulis dan guru, membimbing peserta tentang teknik menggali ide-ide kreatif untuk cerpen. Selanjutnya, Dr. F.S. Anggraeni, S.E. M.Si, perwakilan dari Satu Pena Kota, menjelaskan secara mendalam teknik-teknik menulis cerpen yang efektif. Sesi terakhir diisi oleh Bahrul Ulumi, S.Ag., M.Hum, dari Ikatan Pustakawan Indonesia, yang membahas pentingnya merevisi dan mempublikasikan karya.

Hasil karya terbaik dari pelatihan ini rencananya akan dibukukan dalam sebuah antologi cerpen Kota Semarang. Tidak hanya itu, sebagai kelanjutan dari pelatihan, seluruh peserta diwajibkan mengikuti lomba menulis cerpen dengan hadiah total Rp 190 juta. Lomba ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa SMP, tetapi juga untuk jenjang SD dan umum, memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk unjuk gigi dalam dunia literasi.(Yet)