29 C
Semarang
Jumat, 14 November 2025

Bupati Semarang Tutup Sekolah Tani Milenial, Berharap Peserta Kembangkan Pertanian



JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Program Sekolah Tani Milenial 2025 digagas Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang resmi ditutup di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran, kemarin.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Soekarno menjelaskan Sekolah Tani Milenial 2025 diilaksanakan sejak bulan September hingga November 2025 dengan total sebanyak 12 angkatan.

Digelar di pusat Pertanian dan Perdesaan (P4S) Citra Muda di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan sekolah setiap hari mulai pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB untuk semua tingkatan.

“Program Sekolah Tani Milenial banyak sekali, mulai tujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan (agropreneurship) di kalangan generasi milenial, juga untuk membekali mereka pengetahuan teknik budidaya modern dan smart farming yang saat ini yang juga tengah kami kembangkan,” jelasnya.

Diharapkan, Tani Milenial dapat  meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan inovasi dalam mengelola usaha pertanian modern berbasis teknologi dan pasar.

Baca juga:  Bertamu di Rumah Pengepul Rongsok, Warga Kendal Tewas Tertimpa Bangunan Rumah

“Sekaligus mendorong terbentuknya komunitas petani muda yang juga kami harapkan bisa saling berkolaborasi, khususnya dengan Pemda Kabupaten Semarang, dan pihak-pihak pertanian lainnya,” tegasnya.

Ditambahkan, sumber dana digunakan dalam pelaksanaan Sekolah Tani Mileniai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 591.510.300 dengan total 480 peserta dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang.

“Dan, ke 480 peserta ini terbagi dalam lima klaster, yaitu ada klaster kopi, klaster tembakau, pangan, hortikultura, dan klaster biofarmaka,” tandasnya.

Sementara, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha berharap melalui suksesnya program Sekolah Tani Milenial 2025 digelar Pemkab Semarang, ia berharap para petani milenial bisa memajukan sektor pertanian di Kabupaten Semarang.

“Menjadikan para generasi muda milenial mampu berinovasi dan berwirausaha mendukung pertanian modern berbasis teknologi sesuai program utama Pemkab Semarang untuk menjadikan Kabupaten Semarang yang Berdikari,” jelasnya.

Baca juga:  Kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Taufik Rifa’I, M.SI buka kolam pemancingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Al Failani Jaya

Selain itu, ia menandaskan Sekolah Tani Milenial ini sangat dibutuhkan dengan potensi Kabupaten Semarang memiliki program unggulan di bidang industri, pertanian, dan pariwisata (Intanpari), serta perdagangan.

“Jika ini bergerak maka perekonomian kita juga akan bergerak. Apalagi saat ini juga ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sangat membutuhkan produk-produk pertanian dalam jumlah cukup besar,” terangnya.

Disebutkan, tahun lalu ada 450 peserta, dan tahun 2025 ini ada 480 peserta, diharapkan peserta yang sudah menyelesaikan sekolahnya di Sekolah Tani Milenial ini bisa menjadi penggerak petani milenial baik di dusun dan di desa masing-masing.

“Dengan demikian dunia pertanian di Kabupaten Semarang akan semakin maju dan para petani kita bisa semakin sejahtera,” pungkasnya. (muz)



TERKINI


Rekomendasi

...