JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Upaya penghijauan kawasan vital Bukit Gunung Kunci di Kartasura mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, hadir langsung dalam kegiatan penanaman pohon yang diinisiasi oleh pengelola Pasar Tempo Doeloe Gunung Kunci pada Minggu pagi (16/11).
Dalam sambutannya, Bupati Etik menegaskan bahwa filosofi pembangunan di Sukoharjo tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, tetapi wajib mencakup aspek keberlanjutan sumber daya alam.
“Alam yang sehat adalah kebutuhan utama bagi keberlangsungan hidup dan generasi mendatang. Penanaman pohon ini adalah strategi penting untuk melestarikan lingkungan,” ujar Bupati Etik.
Ia menyebut reboisasi sebagai langkah nyata untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi, sekaligus memastikan masa depan ekosistem kawasan tersebut tetap terjaga dan sehat.
Bupati Etik menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif berbagai pihak, terutama masyarakat dan pengelola pasar, yang telah berperan besar dalam persiapan dan pelaksanaan reboisasi.
Menurutnya, Bukit Gunung Kunci memiliki peran vital sebagai paru-paru kota bagi wilayah Kartasura dan sekitarnya, sehingga kelestariannya harus dijaga secara kolektif.
Manfaat dari penanaman pohon secara masif ini sangat beragam, mulai dari Pencegahan erosi. Peningkatan kesuburan tanah. Perbaikan kualitas udara. Dan Sarana edukasi lingkungan bagi generasi muda.
Meski demikian, Bupati Etik mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah pohon yang ditanam. Ia menekankan pentingnya perawatan agar pohon-pohon tersebut dapat tumbuh maksimal dan memberikan manfaat jangka panjang.
“Pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan yang diperlukan demi keberlanjutan program pelestarian lingkungan di kawasan ini,” tegasnya.
Kawasan Bukit Gunung Kunci telah kembali hidup sebagai lokasi bazar UMKM bertema “Pasar Jadul Tempo Doeloe” sejak 19 Oktober 2025.
Setiap Minggu pagi, area yang berdekatan dengan bangunan cagar budaya Beteng Keraton Kartasura ini ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati jajanan tradisional dan pernak-pernik antik.
Kehadiran pasar ini diharapkan menjadi destinasi wisata baru yang tidak hanya memperkuat daya tarik Kartasura, tetapi juga mempromosikan kesadaran lingkungan, selaras dengan semangat reboisasi yang baru saja dilakukan. (dea/rit)
