JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA- XLSMART menegaskan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan perempuan di era digital melalui kehadiran Direktur & Chief Information Technology Officer, Yessie D. Yosetya, pada G20 EMPOWER Annual Summit 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan. Ia mempresentasikan Sisternet sebagai contoh best practice Indonesia dalam memperkuat literasi dan kepemimpinan perempuan di sektor teknologi.
Peran Indonesia di forum ini menjadi penting karena membawa model kolaborasi publik–swasta yang inklusif. Yessie menegaskan bahwa Sisternet merupakan bukti nyata bagaimana perusahaan telekomunikasi dapat menjadi katalis pemberdayaan ekonomi perempuan di ekosistem digital.
“Partisipasi Indonesia di G20 EMPOWER bukan hanya simbolik, tetapi menunjukkan bahwa kolaborasi yang inklusif sudah memberi dampak nyata. Melalui Sisternet, kami ingin memperkuat akses perempuan terhadap keterampilan digital,” ujar Yessie.
Pada penyelenggaraan tahun ini, Presidensi Afrika Selatan menempatkan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan, inklusi digital, dan pembangunan berkelanjutan. Arah ini sejalan dengan tema besar G20 2025, yakni solidarity, equality, sustainability.
Bagi Indonesia, tema tersebut relevan dengan berbagai inisiatif nasional dalam memperkuat literasi digital perempuan. XLSMART melalui Sisternet menjadi salah satu contoh program yang mampu menerjemahkan pilar G20 EMPOWER menjadi aksi konkret di lapangan.
Dalam sejumlah panel strategis, termasuk sesi “Bridging Legacies: Insights from Japan and Indonesia”, Yessie memaparkan pengalaman Indonesia membangun kolaborasi lintas negara dan lintas pemangku kepentingan. Ia menekankan pentingnya pelatihan terukur, kemitraan berkelanjutan, dan model mentorship untuk mendorong hadirnya lebih banyak talenta perempuan di sektor teknologi.
Pada presentasi khusus, Sisternet ditampilkan sebagai model pemberdayaan berbasis digital yang komprehensif. Mulai dari literasi digital, pendampingan kewirausahaan, akses jejaring pasar, hingga mentoring—semua dirancang adaptif dan dapat diperluas skalanya.
Forum G20 EMPOWER turut mengangkat sejumlah tantangan, seperti ketimpangan akses perangkat, kesenjangan keterampilan digital, serta rendahnya representasi perempuan di posisi kepemimpinan teknologi. Dalam pandangannya, Yessie menyebut Indonesia telah menunjukkan kemajuan, namun percepatan tetap dibutuhkan terutama di wilayah tertinggal.
Respons positif dari delegasi internasional mengemuka terhadap model Sisternet yang dinilai mudah direplikasi. Pendekatan berbasis hasil serta komitmen sektor swasta menjadi keunggulan yang banyak diapresiasi dalam forum tersebut.(aln)








