JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG — Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) keagamaan disalurkan kepada peserta didik di Kabupaten Temanggung melalui jalur aspirasi DPR RI. Bantuan tersebut dinilai membantu meringankan beban biaya pendidikan sekaligus memperkuat keberlangsungan pembelajaran di madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan.
Penyaluran bantuan mengemuka dalam dialog bersama masyarakat pada masa reses DPR RI yang digelar di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Senin (22/12). Kegiatan tersebut dimanfaatkan orang tua siswa dan pengelola lembaga pendidikan untuk menyampaikan aspirasi sekaligus mendapatkan penjelasan terkait dukungan negara terhadap pendidikan keagamaan.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Wibowo Prasetyo menegaskan bahwa PIP merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak bangsa, termasuk yang menempuh pendidikan di madrasah dan lembaga keagamaan.
“Bantuan PIP ini adalah wujud kepedulian negara agar anak-anak Indonesia tetap bisa bersekolah, baik di sekolah umum maupun di lembaga pendidikan agama. Harapannya, tidak ada anak yang putus sekolah karena kendala ekonomi,” ujar politisi dari Dapil Jawa Tengah VI ini.
Ia juga mendorong para orang tua untuk terus memotivasi anak-anak agar memiliki semangat belajar dan cita-cita yang tinggi. Menurutnya, pendidikan menjadi jalan penting untuk memperbaiki masa depan keluarga sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Latar belakang orang tua tidak menentukan masa depan anak. Dengan pendidikan, anak-anak kita bisa tumbuh menjadi apa pun sesuai bakat dan kemampuannya,” katanya.
Selain aspek akademik, ia mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak, khususnya dalam penggunaan gawai dan media sosial. Pendampingan dinilai penting agar anak tidak terpapar dampak negatif perkembangan teknologi digital.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Temanggung, KH Miftahul Hadi, menyampaikan bahwa bantuan PIP melalui jalur aspirasi sangat berarti bagi madrasah swasta yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap program bantuan pendidikan.
“Mayoritas madrasah di lingkungan Ma’arif adalah swasta. Kehadiran PIP jalur aspirasi ini menjadi solusi nyata karena jumlah penerima dari madrasah bisa terus bertambah,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan kuota bantuan PIP bagi peserta didik madrasah dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak siswa yang terbantu. Menurutnya, pendidikan berbasis nilai keagamaan menjadi bekal penting bagi generasi muda di tengah tantangan zaman dan derasnya arus informasi digital.
“Lembaga pendidikan Ma’arif berkomitmen mengawal pendidikan yang berkarakter dan siap mendukung program-program pemerintah, khususnya di bidang pendidikan,” pungkasnya.
