JATENGPOS.CO.ID. BATANG– Unik. pemasangan struktur baja Boiler di PLTU Batang yang berkapasitas 2 x 1.000 MW dilakukan dengan menggunakan ritual doa dua keyakinan, yakni Islam serta keyakinan Jepang di lokasi pembangunan konstruksi PLTU, Selasa (12/12).
Sebagaimana diketahui bahwa proyek ini adalah kerjasama Indonesia dan Jepang, dimana PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) sebagai pengembang merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri dari perusahaan asal Indonesia dan juga perusahaan asal Jepang.
Usai dilakukan doa awal dengan membaca Suarat Al Fatihah dan sejumlah doa lainnya oleh pemuka agama Islam sekaligus tokoh KH Abdul Faqih. Lalu dilanjutkan dengan ritual budaya Jepang yakni saling membungkukkan badan dan memberi hormat serta tepuk tangan.
Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek PLTU Batang mengatakan tujuan menggunakan cara ritual yang berbeda tersebut yakni untuk menghargai masing-masing budaya yang berbeda.
“Kegiatan ini menandakan dimulainya pekerjaan konstruksi struktur baja pada boiler sekaligus doa dan ungkapan syukur agar konstruksi terus berjalan lancar,” kata Presiden Direktur BPI Takashi Irie.
Aktivitas konstruksi PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW yang telah dimulai sejak tahun 2016 lalu, mulai memasuki babak baru. Dengan dilakukan pemasangan struktur baja pada bangunan boiler, disaksikan oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah dan didampingi Wihaji, Bupati Batang.
Dijelaskan, pemasangan struktur baja pada boiler ini menunjukkan kemajuan proyek PLTU dengan signifikan hingga akhir 2017 yang telah mencapai 30%. Lebih jauh lagi, mulai tahun depan aktivitas konstruksi tentunya akan semakin berkembang pesat lagi.
“PLTU ini tentunya hadir di Batang untuk waktu yang lama, jadi harapannya kami dapat menjadi bagian dari masyarakat dan hidup berdampingan dengan harmonis,” jelas Irie.
Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono yang hadir menwakili Gubernur Jateng mengatakan keberadaan PLTU Batang tentunya menjadi kebangkitan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara umum. Selain itu, dampak positif lainnya yakni dapat mengurangi defisit listrik.
“Tidak hanya di lingkungan Batang dan Jawa Tengah saja, namun pembangkit listrik ini akan mmampu menopang ketersediaan pasokan listrik bagi pulau Jawa dan Bali. Percepatan pembangunan PLTU ini harus kita dukung, sebab ini merupakan proyek pusat,” katanya.Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menambahkan pihaknya optimis keberadaan PLTU Batang berkapasitas 2 x 1.000 MW akan membawa dampak positif dan kemaslahatan bagi siapapun. Meski dalam perjalanan banyak dinamika yang harus dilalui.
Sebuah pekerjaan besar tentunya melewati banyak tantangan dinamika yang panjang. Komunikasi dengan masyarakat, pemerintah daerah serta pusat terhadap pengembang pembangunan proyek besar ini harus tetap dijaga dengan baik.
“Saya yakin dan optimis serta mendukung dengan adanya mega proyek pembangunan PLTU di Batang ini. Sebab, nantinya banyak manfaat besar yang akan dirasakan masyarakat Batang itu sendiri,” imbuhnya. (via/biz/muz)