RSJD Surakarta Nyatakan Tak Ada Persiapan Khusus Pascapemilu

JATENGPOS.CO.ID, Solo  – Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr Arif Zainudin Surakarta, Jawa Tengah menyatakan tidak ada persiapan khusus terkait kemungkinan peningkatan pasien pascapemilu 2019.

“Kalau melihat saat Pemilu 2014 memang ada peningkatan jumlah pasien yang demikian, tetapi tidak banyak. Tidak sampai 10 orang,” kata Kepala Humas RSJD Dr Arif Zainudin Surakarta Totok Hardiyanto di Solo, Selasa.

Ia mengatakan secara umum pasien yang mengalami depresi saat gagal terjaring pada Pemilu khususnya pemilihan anggota legislatif kondisinya tidak terlalu parah. Bahkan ada beberapa yang hanya melakukan rawat jalan.

“Kalaupun harus masuk ke sini (RSJD, red) biasanya tidak sampai satu bulan, hanya beberapa minggu. Tergantung dari diagnosa dokter. Selama komunikasi mereka baik, pengobatannya bisa cepat,” katanya.


Baca juga:  Kenaikan Gaji PNS, BPPKAD Surakarta Siapkan Anggaran

Bahkan, beberapa di antaranya tidak mengalami dampak secara langsung namun beberapa lama setelah pelaksanaan Pemilu.

Ia juga mengatakan untuk fasilitasnya disamakan dengan pasien lain. Meski demikian, pihaknya juga mempersiapkan ruangan VIP sebanyak sembilan kamar.

Dia mengatakan untuk tingkat keterisian pasien di rumah sakit tersebut, saat ini mencapai sekitar 65 persen dari 340 kamar untuk kelas 1 dan 3 serta sembilan kamar VIP.

“Jadi kapasitasnya masih cukup banyak. Oleh karena itu, kami tidak ada persiapan khusus,” katanya.

Sementara itu, untuk proses pengobatan, dia mengatakan ini juga tergantung dari diagnosa dokter.

Menurut dia, pengobatan bisa dimulai dari konseling hingga mengkonsumsi obat seumur hidup.

“Untuk yang harus mengkonsumsi obat ini kalau mereka lepas obat ya bisa balik lagi ke RSJD. Itu tergantung kondisi pasien, kalau yang demikian (depresi karena gagal pada Pileg, red) biasanya lebih ringan,” katanya. (udi/fid)

Baca juga:  Surakarta Isi Lebaran Dengan Opera Bakdan Neng Sala