JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Berbekal pengalaman mengikuti kejuaraan di Eropa menjadi modal dua pembalap sepeda Downhill 76 Team, Abdul Hakim dan Khoiful Mukhib bersaing untuk menjadi yang terbaik pada ajang 76 Indonesian Downhill 2019 seri ke 3, bersama pembalap sepada lainya, di Ternadi Park, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (13/10) pekan lalu.
Dua Jawara pembalap sepeda profesional tersebut, tampil di kelas Men Elite, Abdul Hakim merupakan juara umum musim lalu dan Khoiful Mukhib adalah peraih medali emas Asian Games 2018 yang saat ini berada di posisi kedua dengan 349 poin dari dua seri yang telah dilangsungkan.
Sebelum tampil di Kudus, Mukhib dan Hakim sudah menjajal kompetisi IXS European Downhill Cup Seri 2 di Slovenia, Mei lalu, serta Seri 5 di Republik Ceko, Agustus di tahun 2019.
Ketatnya persaingan meraih gelar juara umum 76 Indonesian Downhill tahun ini tak lepas dari upaya 76Rider yang berkomitmen menyuguhkan kejuaraan kompetitif bagi para pecinta extreme sport. Hal itu dapat dilihat dari ratusan downhiller yang turut berpartisipasi tahun ini.
Mario CSP selaku perwakilan 76Rider mengatakan, semakin kompetitifnya kejuaraan 76 Indonesian Downhill diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para downhiller sehingga bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di level dunia.
“Untuk itu, seluruh seri pada 76 Indonesian Downhill mengusung atmosfer kompetisi level internasional, baik dari sisi peserta maupun pemilihan sirkuit, terutama di seri fi nal di Ternadi Park, Kudus,” ungkapnya, melalui pesan tertulis yang diterima Jateng Pos.
Abdul Hakim Juara tahun lalu, mengaku siap untuk kembali menjadi jawara dikelas yang diikutinya, bersaing bersama pembalap sepeda lainya.
“Kesiapan mental dan fi sik sudah saya lakukan, tack seri ke 3 di kudus tak jauh berbeda dengan seri seblumnya. Semoga dengan persiapan matang saya bersama tim bisa meraih kembali posisi terbaik di kejuaran pekan depan nanti di Kudus,” tukasnya.
Ternadi Park yang mempunyai lintasan sepanjang 2,3 kilometer, terpilih dalam gelaran seri ketiga yang juga babak fi nal 76 Indonesian Downhill karena sirkuit ini bertaraf internasional.
Lintasan di kaki Gunung Muria yang terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) di kategori C1- -sirkuit dengan obstacle paling ekstrem dari sisi ketinggian ataupun segi lintasan, bakal menjadi saksi para jawara di dua seri sebelumnya dilangsungkan di Bukit Watu Cenik, Wonogiri, Jawa Tengah, dan Seruni Point Bromo Probolinggo, Jawa Timur. (ucl/biz/muz)