JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Penelitian dosen Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang memenangi juara 3 lomba yang digelar Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi diduga bermasalah.
Dari penelusuran hingga Senin, penelitian berjudul “Manfaat Krim Isoflavon Kedelai 1 Persen Sebagai Anti Akne Vulgaris” tersebut diduga mencantumkan nama sejumlah peneliti lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
Penelitian karya dosen Undip bernama Puguh Riyanto yang mengambil sampel kedelai asal Grobogan, Jawa Tengah itu memperoleh penghargaan dalam Ristekdikti Martha Tilaar Innovation Center (MTIC) Award 2017 yang dilaksanakan Agustus 2017.
Dari data yang diperoleh, penelitian itu diketahui dilakukan Puguh Riyanto bersama dengan sejumlah pakar dari Undip.
Beberapa nama yang tercantum dalam penelitian itu antara lain guru besar Undip Prof Prasetyowati, dosen Undip Dr Bambang Cahyono, dan drs Suharjono.
Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama mengaku belum ada laporan mengenai hal itu.
Menurut dia, hal tersebut baru sebatas omongan-omongan.
Ketika ditanya tentang kemungkinan adanya tim khusus yang dibentuk untuk mendalami permasalahan itu, rektor menyatakan juga belum ada.
“Kita semua harus berbasis data dalam bertindak. Lha belum ada datanya,” katanya.
Terpisah, Prof Prasetyowati yang sempat dikonfirmasi menyatakan tidak pernah terlibat dalam penelitian tersebut.
“Saya sudah membuat pernyataan, semua saya serahkan ke universitas,” katanya.
Adapun dua nama lain yang ikut masuk dalam penelitian itu, yakni Dr Bambang Cahyono dan Drs Suharjono yang dikonfirmasi menolak berkomentar.
Dari data yang diperoleh, ketiga peniliti diketahui sudah membuat pernyataan bantahan terlibat dalam penelitian itu.
Sementara itu, Dr Puguh Riyanto yang dikonfirmasi mengenai permalasahan ini menegaskan penelitian tersebut dilakukannya seorang diri.
Ia juga membantah keterlibatan orang lain dalam penelitian itu.
Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat pamflet berisi abstraksi hasil penelitian itu.
“Saya menyampaikan presentasi oral. Saya tidak pernah ikut lomba poster,” kata Ketua Departemen Kulit Fakultas Kedokteran Undip Semarang ini.
Poster yang dimaksud Puguh merupakan pamflet berisi abstraksi hasil penelitian tentang kedelai itu.
Ia menyebut poster tersebut dibuat oleh wartawan-wartawan saat pelaksanaan lomba tersebut.
Puguh menjelaskan penelitiannya itu bermula dari keinginan untuk memanfaatkan kedelai yang ternyata banyak dikonsumsi oleh masyarakat Asia.
Dalam kedelai, lanjut dia, terdapat isoflavon atau anti-oksidan yang bermanfaat bagi kulit.
“Semua kedelai bisa digunakan dalam penelitian ini,” katanya.
Atas penelitian ini, lanjut dia, juga telah diterbitkan jurnal penelitian.(drh/ant)