28 C
Semarang
Selasa, 16 Desember 2025

Muhammadiyah Jawa Tengah Salurkan Bantuan Korban Banjir Demak

JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – KH Tafsir Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Jawa Tengah bersama Lazismu mengunjungi lokasi banjir di desa sayung, kecamatan Sayung kabupaten Demak, pada Kamis malam (11/2).

Selain kunjungan ke lokasi banjir, rombongan juga Memberikan bantuan logistik berupa Beras, telur, minyak goreng, kecap, bubur bayi, susu, dan perlengkapan untuk balita dan ibu hamil lainya . Bantuan diserahkan oleh Ketua PWM Jateng KH Tafsir kepada PCM Sayung dokter Fuad alhamidy.

“Terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh lazismu Jateng, semoga ini akan bermanfaat bagi warga kami yang terdampak banjir. Bantuan ini akan kami distribusikan di 4 titik pos pelayanan kami”, ujar Fuad

Baca juga:  Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jateng, Pemprov Jateng Upayakan Modifikasi Cuaca 

Kedatangan rombongan PWM Jateng di malam hari disambut hangat oleh warga sekitar. Mereka merasa sangat terbantu sekali karena sudah beberapa hari terendam banjir dan warga kesulitan dalam beraktifitas.

“Alhamdulillah, terimakasih sekali buat Muhammadiyah khususnya Lazismu Jateng yang sudah peduli dengan nasib warga-warga di sini, kami merasa sangat terbantu sekali, karena sudah beberapa hari ini daerah kami terendam banjir, kami sangat kesulitan untuk beraktifitas, dan saat ini kami memang sangat membutuhkan beberapa kebutuhan logistik, ” sambil berkaca kaca ujar salah satu warga korban banjir di desa sayung

Menurut jadwal, PWM Jateng dan rombongan kali ini melakukan kunjungan ke Posko Pelayanan dan pengungsian bencana banjir di Demak dan Kudus. Selain itu rombongan juga menyalurkan donasi berupa sembako dan kebutuhan yang diperlukan di tempat pengungsian.

Baca juga:  Pemprov Jateng Sosialisasikan Transisi Energi Menuju Industri Hijau SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggandeng banyak pihak, untuk penggunaan energi alternatif dalam menuju industri hijau (green industry). Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno, langkah paling dekat yakni penggunaan panel surya dan gas alam atau Compressed Natural Gas (CNG), untuk dunia industri. "Transisi energinya bertahap. Kita dorong di beberapa kawasan industri juga menggunakannya. Sekarang juga sudah menuju untuk penggunaan CNG di Jawa Tengah," kata Sumarno mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), usai Rapat Koordinasi Kabupaten/Kota Bidang Indag Tahun 2025 dan Sosialisasi Rengganis Pintar "Revitalisasi Green Industry" Guna Mendorong Peningkatan Ekspor Jawa Tengah, di The Wujil Resort & Convention Kabupaten Semarang, Kamis, 2 Oktober 2025. Untuk pemanfaatan CNG, kata Sumarno, didukung oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pemasangan transmisi dari Cirebon-Semarang (Cisem) yang saat ini sedang berproses. "Selain lebih ramah lingkungan, sebetulnya CNG itu menggunakan produk dalam negeri," katanya. Dikatakan Sumarno, Pemerintah Provinsi Jateng juga memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang punya produk CNG yakni PT Jateng Petro Energi. Perseroda didorong untuk memperbanyak produksi gas alam dan disalurkan baik untuk industri kecil maupun besar. Di sisi lain yang tak kalah penting, yakni setiap perizinan usaha dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) harus harus benar-benar dipatuhi. Supaya lingkungan tetap terjaga. Apalagi Jawa Tengah dijadikan provinsi penumpu pangan dan industri, di mana keduanya harus seimbang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng, July Emmylia, mengatakan, program Rengganis Pintar, merupakan, suatu upaya kita untuk dapat mempercepat implementasi Industri Hijau di wilayah setempat. "Karena apa? Karena sekarang ini market driven sudah mewajibkan untuk ber-sertifikat IUDR dan FSC. Nah, kalau tidak kita segera kejar kita akan kehilangan market," katanya. Emmy menjelaskan, green market action itu berada pada angka 79,12 persen. Hal itu harus segera dipenuhi agar tidak kehilangan potensi pasar dan mengurangi produk ekspor. Adapun Rengganis Pintar merupakan sistem mulai dari forum konsultasi, komunikasi, kemudian instrumen indeks siap hijau untuk mengukur kesiapan industri. Khususnya untuk industri kecil menengah (IKM). "Pelaku IKM didampingi dan diberikan fasilitasi sertifikat gratis. Sertifikat gratis ini untuk dapat menuju ke Industri Hijau," katanya. Disperindag, kata Emmy, memiliki target jangka pendek dan panjang. Jangka pendeknya melelui program itu akan menambah jumlah kesadaran pelaku industri untum bersertifikat hijau. Untuk jangka panjang akan membuat peta arah (roadmap). "Pada tahun 2028 nanti Pak Gubernur Ahmad Luthfi itu sudah mencanangkan arah kebijakan pembangunan. Yakni peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah itu melalui potensi lokal dan industri hijau," katanya. (*)

“Setelah kemarin kita dari pekalongan meninjau lokasi pengungsian banjir, malam ini kita meninjau kondisi pengungsi juga di demak dan kudus. Tentu Muhammadiyah selalu hadir ditengah tengah saudara saudara yang sedang kesulitan dalam hal ini dilanda banjir. Kita hadir disini untuk memberikan bantuan support serta membangun empati kepada warga muhammadiyah yang terdampak dan masyarakat umumnya” ungkap Tafsir, Ketua PWM Jateng.



TERKINI


Rekomendasi

...