JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Anak anak usia SD hingga SMP masih menjadi target sasaran peredaran narkoba. Bukan untuk pengguna namun diperalat sebagai kurir atau ikut mengedarkan barang haram tersebut.
“Ada beberapa kasus ditemukan anak yang diperalat jadi kurir narkoba, mereka dimanfaatkan karena kepolosannya. Tak hanya itu beberapa kasus lain yang menghantui anak anak mereka juga dicekoki narkoba. Yang tujuan utamanya merusak generasi bangsa,” tandas Wakasat Binmas Polresta Surakarta, AKP I Gusti Ayu Nyoman Hartini, saat sosialisasi bahaya narkoba bagi siswa SD yang digelar di Balai Kelurahan Joyotakan Serengan, Surakarta, Selasa (23/01).
AKP Ayu menyatakan Binmas bergerak menyasar ke seluruh elemen masyarakat dalam mensosialisasikan bahaya narkoba, mulai dari anak usia dini, remaja, pemuda, kaum ibu maupun bapak bapak.
“Upaya pencegahan narkoba harus menyeluruh dan didukung semua elemen masyarakat. Sepakat dan berkomitmen memberantas. Karena alasan utama narkoba merebak karena pergaulan dan lingkungan yang salah,” imbuh Ayu.
Kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang digelar Selasa – Rabu (23-24/1) digelar oleh Mahasiswa Kelompok Tujuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Mahasiswa UNS selaku koordinator pelaksana kegiatan, Basuki Wahyu Utomo mengatakan, sosialisasi bahaya Narkoba dan pergaulan bebas diadakan dalam rangka mewujudkan Kota Layak Anak di Surakarta. Kegiatan dilaksanakan atas kerjasama dengan pihak Kepolisian, Pemerintah Kelurahan, Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kelurahan Joyotakan.
“Melalui kegiatan kerja sama ini, kami Kelompok Tujuh KKN UNS ingin berpartisipasi dan menginplementasikan ilmu yang kami pelajari di bangku kuliah guna mewujudkan Kota Layak Anak di Surakarta khususnya di wilayah Kelurahan Joyotakan,” kata Basuki.
Dalam kegiatan itu, Kepala Kelurahan Joyotakan, Purbowinoto mengucapkan terima kasih kepada KKN UNS yang telah membantu Pemerintahan Kota Surakarta untuk mewujudkan Kota Layak Anak. Sehingga adanya sosialisasi ini akan menciptakan anak-anak yang cerdas, ceria, berbudi luhur dan berakhlak mulia.
“Anak-anak wajib tahu mengenai bahaya narkoba dan pergaulan bebas. Tetapi tidak boleh dilakukan,” tutur Purbowinoto di hadapan peserta sosialisasi.
Sementara salah satu peserta sosialisasi, Syamil kelas 5 SD Islam Bhakti mengaku senang mengikuti sosialisasi bersama teman-temannya karena diberi banyak pesan-pesan. (dea/saf)