JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Masa pandemi, tidak saja berdampak tersendatnya perputaran ekonomi kepada pengusaha saja. Pelaku industri pariwisata bidang hiburan juga merasakan hal yang sama, dengan terhentinya kegiatan hiburan berbasis massa.
Seperti yang dialami pelaku dunia hiburan. Khususnya, para musisi dan penyanyi panggung ke panggung yang biasa tampil menghibur dalam berbagai event diantaranya, acara pernikahan, launching produk, peresmian tempat, serah jabatan dan lainya.
Anna & Anni salah satu penyanyi panggung profesional yang juga dikenal sebagai MC asal Semarang, mengaku prihatin dengan kondisi sekarang.
“Awal pandemi di bulan Maret 2020 lalu dan munculnya Kebijakan pemerintah untuk membatasi acara diruang terbuka. Adalah, salah satu faktor terhentinya ruang ekspresi untuk kami para musisi,”ujar, Anni disebuah acara pernikahan terbatas, belum lama ini.
Ditegaskan, mau tidak mau para penghibur dunia entertainment harus menerima pil pahit tersebut. Tetap sabar, menanti ruang ekspresi bisa kembali normal.
“Ya, kita sebagai warga negara harus taat kepada kebijakan pemerintah. Dan diawal tahun 2021 ini, kami merasa lega panggung hiburan telah dibuka kembali meski dengan tatanan pola hidup baru. Paling tidak, roda ekonomi para musisi sudah mulai menggeliat bisa tampil komersial diberbagai acara terbatas,”terang, Anni.
Senada, Muhammad Raihan alias Mamad Solo Organ, salah satu musisi panggung, berharap, meski terbatas ruang ekspresi hiburan telah diijinkan kembali. Ia bersama musisis lainya memberi apresiasi kepada pemerintah.
“Semacam buah simalakama, maju kena mundur kena. Artinya, masa pandemi ini harus lebih kreatif lagi untuk mampu menyambung hidup. Dan kami sekarang bisa sedikit bernafas lega, setelah setahun menunggu ruang bisnis hiburan telah diberi kelonggaran meski terbatas dalam pola hidup baru,”jelas, Mamad.
Ia bersama teman seprofesi dunia hiburan, player, singer, sound system dan lainya. Berharap, kedepan kelonggaran batasan panggung hiburan bisa lebih luas lagi. Agar para pelaku dunia hihuran, tidak mati langkah menyambung ekonomi mikro keluarga. (ucl)