spot_img
28 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Pemerintah Pusat Kucurkan Bantuan Padat Karya Tunai di Boyolali Rp3,3 Miliar

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Pemerintah Pusat telah meluncurkan bantuan padat karya tunai atau “cash for work” (CFW) kepada masyarakat di 11 desa Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdampak pandemi COVID-19 melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), total senilai Rp3,3 miliar.

Pada acara peluncuran dana bantuan padat karya tunai melalui program Kotaku tersebut diserahkan oleh Wakil Bupati Boyolai Wahyu Irawan kepada perwakilan masyarakat dari 11 desa yang digelar di Balai Desa Kiringan, Kabupaten Boyolali, Senin.

Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Boyolali Setyo Wibowo program padat karya tunai merupakan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja yang diberikan kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19. Masyarakat sasaran diperuntukkan bagi yang mengalami putus hubungan kerja dan yang kehilangan pendapatan karena pandemi.

“Kami berharap dengan padat karya ini, masyarakat ada daya beli, perekonomian Insya Allah akan ada perubahan dan peningkatan,” kata Setyo Wibowo.

Baca juga:  Pemkot Surakarta Inovasi Pelayanan Mobil Keliling Vaksinasi Masyarakat

Mengenai sasaran untuk program padat karya tersebut, kata Setyo, ada 11 desa di empat kecamatan di Boyolali. Adapun lokasi sasaran program Kotaku, yaitu Desa Kiringan, Desa Penggung, dan Kelurahan Banaran di Kecamatan Boyolali kota. Desa Denggungan, Ngaru-Aru, Bendan, dan Bangak (Banyudono), Karangduren (Sawit), Sawahan dan Donohudan (Ngemplak).

Dia menjelaskan bantuan dana yang diterima masing-masing desa sebesar Rp300 juta. Sedangkan, untuk penerima bantuan program padat karya ini, masyarakat setempat yang berdomilisi di desa tersebut. Sehingga, bagi masyarakat yang akan menjadi tenaga kerja program padat karya tunai, melalui pengecekan identitas dengan bukti kartu tanda penduduk (KTP) desa setempat, karena bantuan itu, memang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa.

“Sehingga, desa atau kelurahan yang lain tidak bisa masuk menjadi pekerja pada lokasi yang sudah ditentukan itu,” katanya.

Baca juga:  Ekonom Minta Mitigasi Bagi Sektor Riil Terdampak Pandemi

Menyinggung soal keberlanjutan program Kotaku kedepan, dia mengatakan bahwa untuk program Kotaku menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat. Untuk saat ini, difokuskan pada penanganan COVID-19 dengan program padat karya tunai.

“Kami berharap prinsipnya Boyolali, Kotaku ini, dapat tercapai lebih baik lagi,” katanya.

Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan menambahkan pihaknya bersyukur dengan adanya bantuan padat karya tunai tersebut. “Kami pesankan agar para penerima bantuan dan pelaksana benar-benar khusus untuk penduduk desa setempat,” katanya.

“Kami berharap dapat mengurangi beban dari masyarakat setempat, dalam rangka bertepatan momennya Lebaran. Mudah-mudahan dapat bermanfaat, kepada penerima untuk dilaksanakan sebaik-baiknya,” katanya.

Selain itu, Wabup juga mengimbau agar penggunaan anggaran untuk kegiatan tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya atau harus betul-betul tepat sasaran. (fid/ant)

spot_img

TERKINI