Klaim Asuransi Tanaman Padi Terdampak Banjir di Kudus Baru 35,95 Hektare

Tanaman padi yang terdampak banjir beberapa waktu lalu di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Luas tanaman padi petani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terdampak banjir yang sudah mendapatkan klaim asuransi baru 35,95 hektare dari total lahan yang diajukan mendapatkan klaim pembayaran asuransi seluas 293,265 hektare.

“Dari lahan seluas 35,95 hektare yang sudah mendapatkan pembayaran klaim asuransi, seluas 11,45 hektare merupakan klaim asuransi yang preminya ditanggung oleh APBD Provinsi Jateng dan selebihnya dari APBN,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh di Kudus, Kamis.

Nilai klaim asuransi, kata dia, masing-masing lahan berbeda-beda karena disesuaikan dengan tingkat kerusakan lahannya. Misal lahan seluas 7 hektare yang tergabung dalam kelompok tani Umbul Jaya Mejobo mendapatkan pembayaran klaim sebesar Rp42 juta.

Baca juga:  Harga Kedelai Impor di Kudus Naik Lagi Jadi Rp9.750 per Kilogram

Ia mengungkapkan para petani yang mendapatkan ganti untung tersebut merupakan yang terdaftar dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.

iklan

Sementara itu lahan tanaman padi lain yang terdampak banjir, hingga kini masih menunggu pembayaran klaim asuransinya dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai operator program AUTP tersebut.

Padahal lahan tanaman padi petani yang terdampak banjir sudah diajukan secara bertahap dan terakhir pada Februari 2021. Semua lahan juga sudah dilakukan verifikasi terkait tingkat kerusakannya.

Ketika klaim asuransinya bisa cair saat ini, tentunya bisa dijadikan modal petani untuk menanam kembali di musim tanam (MT) II.

Baca juga:  Melihat Omah Kapal Kudus yang Sudah Berusia 97 Tahun

Tanaman padi petani yang terdampak banjir sejak akhir 2020 hingga awal 2021 tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya karena tanggul jebol di Sungai Gelis yang berdampak pada lahan di Kecamatan Kaliwungu dan Jati. Kemudian disusul banjir di Kecamatan Mejobo dan Undaan akibat curah hujan tinggi dan limpasan air sungai setempat.  (fid/ant)

iklan