Anggota Polisi di Jambi Terpengaruh Radikalisme

Mahasiswa dari berbagai organisasi pencinta alam se Jawa Timur serta masyarakat mengikuti upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Taman Bungkul, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/5). Selain upacara, mereka juga mengelar aksi penolakan terhadap para teroris serta menyerukan perdamaian kepada masyarakat agar tetap rukun tanpa melihat perbedaan ras, agama, gender, golongan, budaya dan suku. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Seorang anggota kepolisian di Jambi diamankan karena diduga terpengaruh ideologi terorisme, kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

“Dia diduga mulai agak terkena ideologi teroris, tapi sekarang sedang dilakukan ‘assestment’ dulu. Apakah dia ini bagian dari jaringan (teroris, red.) atau sekadar simpati atau sekedar main-main,” katanya di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Diketahui, seorang anggota Polri diamankan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri di Jambi pada Senin (29/5).

“Saya akan ambil tindakan yang sangat tegas kalau nanti misalnya dia ada unsur pidananya, saya akan pidanakan, tapi kalau melanggar kode etik, kita akan kenakan kode etik,” ungkap Tito.

Namun, katanya, hingga saat ini polisi tersebut masih diperiksa oleh Propam.

“Ideologi itu bisa masuk ke mana saja, jadi sama seperti narkobalah, ke mana-mana, bisa kena polisi, bisa kena pejabat, artis, mahasiswa, dosen, dan lainnya,” tambah Tito.

Setiap orang, menurut Tito, mempunyai kemungkinan untuk terpengaruh ideologi teroris.

“Ideologi ini siapapun yang membaca kemudian dia mungkin tidak siap, dia terkena ideologi itu, termasuk polisi bisa juga terkena. Jadi kita lakukan ‘assesment’, yang jelas kita akan memperkuat kurkulum kita, doktrin kepolisian kita juga kita akan diperkuat,” ungkap Tito. (drh/ant)