spot_img
26.6 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

CTL Meningkatkan Belajar IPA

JATENGPOS.CO.ID,  – Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai ilmu dasar merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam perlu diberikan kepada semua peserta didik di Sekolah Dasar(SD) untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.

IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam yang sistimatis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)diharapakan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari- hari.

Pada kenyataannya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi masih rendah dan guru cenderung menggunakan metode konvensional pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa menjadi pasif karena proses pembelajaran didominasi oleh guru. Sehingga keaktifan belajar siswa rendah akibatnya hasil pembelajaran tidak sesuai yang diharapkan. Kondisi ini juga terjadi di kelas IVA Semester 1 di SDN  Sendangmulyo 04 Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada pembelajaran IPA materi Perambatan Bunyi Dan Indera Pendengar. Oleh karena itu diperlukan upaya agar keaktifan belajar meningkat sehingga hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu upaya yang dilakukan penulis adalah dengan menerapkan metode pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL).

Menurut John Dewey (1916) menyimpulkan bahwa peserta didik akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan terjadi di sekitarnya. Adapun pengertian  pendekatan  kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru untuk mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pedekatan konstekstual ini dapat digunakan sebagai alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi Contekstual Teaching and Learning (CTL) inilah, peserta didik diharapkan belajar melalui: mengalami bukan menghafal. Pendekatan kontekstual ini bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan. Pada hakikatnya pembelajaran kontekstual adalah konsep yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik (Doantara.2008).

Menurut Depdiknas (2002) didalam pendekatan kontekstual ini mempunyai 7 komponen utama yaitu (1) kontruktivisme, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar, (5) permodelan, (6) refleksi dan (7) penilaian yang sebenarnya .

Adapun langkah-langkah penerapan pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL) didalam kelas antara lain: (1) Mengembangkan bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara menemukan sendiri dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, (2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua tema atau topik, (3) Menngembangkan sifat keingintahuan peserta didik dengan bertanya, (4) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, (5) Melakukan refleksi di akhir pertemuan, (6) Melakukan penilaian dengan berbagai cara.

Pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IVA Semester 1 di SDN  Sendangmulyo 04 Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning  membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil, Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa. Sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPA dalam memahami Perambatan Bunyi dan Indera Pendengar. Keberhasilan tersebut juga menjadi motivasi bagi penulis untuk selalu mengembangkan kompetensi diri dalam proses pembelajaran.

Heri Sulistiyo, S,Pd

Guru SDN Sendangmulyo 04 Kec.Tembalang Kota Semarang

spot_img

TERKINI