JATENGPOS.CO.ID, – Sejak munculnya virus corona, timbul masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk sementara pemerintah tidak mengizinkan pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Guna mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan diterapkannya PJJ, guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Menurut Dimyati (2017) menjelaskan bahwa pembelajaran daring merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh. Aplikasi WA Grup, Google Class room, zoom, google meet, dan YouTube dapat menjadi pilihan yang digunakan dalam pembelajaran daring.
Pemanfaatan aplikasi dalam PJJ disesuaikan dengan kemampuan, keinginan, dan juga kebutuhan guru. Dalam pembelajaran daring, tuntutan guru tidak hanya dalam bidang pengetahuan saja tetapi juga harus melaksankan proses pembimbingan dan pendampingan terutama dalam kedisiplinan siswa. Tetapi dalam pelaksanaannya, terdapat banyak kendala yang dialami oleh guru maupun siswa. Kendala yang dihadapi siswa dalam PJJ seperti kemampuan orang tua dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk belajar secara daring. Masih banyak siwa yang tidak memiliki HP android sendiri dan juga keterbatasan jaringan sinyal internet. Kurangnya kepedulian orang tua siswa terhadap belajar anaknya di rumah juga menjadikan siswa kurang termotivasi dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya. Kendala tersebut dapat menjadi hambatan dalam proses pembelajaran, banyak diantara siswa malas dan tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan mengirimkannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Namun guru perlu memahami situasi tersebut dan mencari solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan supaya siswa tetap dapat belajar dengan baik.
Untuk mengatasi masalah dan juga kedisiplinan siswa dalam PJJ tahun pelajaran 2021/2022 semester genap ini, Penulis sebagai guru kelas V di SD N 4 Sukorejo perlu melakukan upaya penanganan melalui layanan home visit. Home Visit adalah kunjungan ke rumah siswa yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan siswa, dimana kunjungan ini dilakukan dalam rangka mencari tahu lebih lanjut informasi tentang siswa (Suhendro, 2020:137). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat tentang permasalahan yang dialami oleh siswa. Data yang didapatkan dari home visit digunakan oleh penulis untuk solusi permasalahan siswa, terutama terkait dengan kedisiplinan siswa dalam menyelesaikan tugas belajarnya selama PJJ. Menurut Adhvara (2010), beberapa manfaat disiplin adalah menumbuhkan kepekaan, menumbuhkan kepedulian,mengajarkan keteraturan, menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan kemandirian, menumbuhkan keakraban, dan menumbuhkan kepatuhan.
Penulis menggunakan alat pelindung diri dalam penerapan kegiatan home visit. Karena harus melakukan komunikasi secara langsung atau tatap muka dengan siswa dan orang tua di rumah siswa, penulis memakai masker, face shield, dan menjaga jarak. Kesepakatan antara kepala sekolah dengan guru kelas serta izin dari orang tua siswa diperlukan dalam pelaksaan home visit. Home visit dilakukan dengan cara kunjungan kerumah siswa sekali dalam seminggu pada setiap siswa.
Home visit diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan siswa yang tidak dapat mengikuti PJJ sehingga akan lebih disiplin lagi dalam mengirimkan tugas belajarnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru dengan orang tua atau wali siswa dalam mengungkap penyebab siswa tidak disiplin dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Dengan terjalinnya kerjasama yang baik antara Guru dan Oang tua dalam memantau perkembangan siswa, diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan selama masa pandemi ini dengan baik.
Oleh : Suprihati, S.Pd.
Guru SD N 4 Sukorejo
Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal
