24.1 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Motivasi Belajar Siswa

JATENGPOS.CO.ID, Sekolah merupakan salah satu tempat belajar formal. Dalam menentukan metode mengajar tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru. Salah satu metode belajar yang sering dilakukan di sekolah formal yakni metode ceramah. Metode ceramah merupakan metode menyajikan bahan ajar dengan cara menjelaskan dan menuturkan secara lisan sebuah topik materi yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswa-siswanya. Menurut R. Fatmawati & M. Rozin (2018), Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa dan di muka kelas. Dalam metode ini, seorang guru sangat mendominasi dan menjadi subjek sebuah pembelajaran, sementara siswa adalah sebagai objek pasif menerima apa yang  disampaikan oleh guru (Jamaral, 1997: 85-98 dalam (R. Fatmawati & M. Rozin, 2018)).

Motivasi adalah perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan yang berasal dari diri seseorang untuk mencapai tujuan (Maryam Muhammad, 2017). Menurut Hamalik (Djamarah, 2011:148) (A. Aisyah, R. Jaenudin, & R. Koryati, 2017:4(1), 1-11)) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Sedangkan Nasution (Djamarah, 2011: 200) (A. Aisyah, R. Jaenudin, & R. Koryati, 2017:4(1), 1-11))  menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. A. Aisyah, R. Jaenudin, & R. Koryati (2017:4(1), 1-11) Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinstik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

Baca juga:  Senangnya Belajar Matriks dengan Student Facilitator and Explaining

Metode ceramah dalam mengajar telah banyak digunakan di sekolah formal Indonesia. Namun metode ini dinilai kurang efektif karena siswa hanya sebagai pendengar dan pasif, sehingga tidak ada interaksi dari kedua belah pihak yakni guru dengan siswa. Selain itu, siswa akan merasa cepat bosan dan cepat mengantuk apabila menggunakan metode ceramah ini. Para guru sering mengeluhkan tentang motivasi belajar siswa yang semakin menurun karena adanya metode belajar ceramah, hal itu karena siswa terbiasa menerima bukan mencari.

Kalimat bertuliskan “aku datang untuk mencari ilmu” seakan berbanding terbalik dengan suasana di dalam kelas. Di dalam kelas, para siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, terkadang ada yang tertidur karena tidak kuat menahan kantuk. Mereka seolah berpegang prinsip bahwa sekolah tidak perlu mengerjakan tugas, tidak perlu belajar dan mencari tahu materi sebelum materi tersebut diajarkan, karena pada dasarnya materi tersebut akan diajarkan oleh guru mereka. Prinsip itu yang semakin menyebabkan motivasi belajar mereka menurun.

Baca juga:  Model PBL meningkatkan keefektifan Layanan Bimbingan Klasikal

Apabila metode belajar ceramah tidak diganti dan tetap terus berlanjut, maka tingkat kesadaran siswa akan pentingnya meningkatkan motivasi belajar akan terus menurun. Para guru diharapkan menggunakan metode lain agar siswa mulai meningkatkan motivasi belajarnya. Pengalihan metode ceramah ke metode harum pala dirasa cocok untuk diterapkan agar siswa tidak merasa bosan, selain itu juga lebih memudahkan siswa untuk melakukan proses belajar serta melatih keterampilan mencari seluk beluk materi yang akan atau yang telah diberikan oleh guru. Selain itu, metode harum pala dapat merubah pola pikir siswa dari guru memberikan harta karun menjadi guru menuntun dan memberikan peta harta karun, dengan begitu siswa akan mulai meningkatkan motivasi belajarnya.

Robiyem, S.Pd

Guru SD Negeri Bendungan

Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya