JATENGPOS.CO.ID, Masa pandemic sejak tahun 2019 bulan Pebruari sampai sekarang masih belum usai. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang canangkan pemerintah. Dunia pendidikan juga mulai merancang dengan pembelajaran yang bervariasi menggunakan IT. Tetapi kemajuan pembelajaran menggunakan IT ini juga membutuhkan pengawasan yang luar biasa. Banyak permasalahan yang muncul ketika guru memberikan tugas kepada siswa hampir semua jawaban benar. Hal ini juga terjadi di kelas V SD Negeri 3 Jambearum Kecamatan Patebon Kbupaten Kendal. Penulis sebagai guru merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi ini. Sebagai solusi maka penulis memberikan materi pada siswa tentang perlunya kejujuran dalan mengerjakan tugas di rumah. Penaman kejujuran adalah hal sangat penting, maka guru kelas V SD Negeri 3 Jambearum berusaha membentuk siswa terutama kelas V murid yang diampunya untuk terbentuk siswa berperilaku jujur di sekolah terutama siswa kelas VI yang diampunya dengan cara guru membiasakan berperilaku jujur di kelas maupun di luar kelas untuk memberikan teladan bagi peserta didik di kelas bawah lainnya.
.Kejujuran memang sangat dibutuhkan. Sementara ini masalah kejujuran sudah sangat memprihatinkan. Dengan kemajuan IPTEK ternyata memudahkan bagi semua orang untuk bertindak bohong. Mengapa harus jujur? Kejujuran adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain. Jujur merupakan suatu karakter moral yang mempunyai sifat-sifat positif dan mulia seperti integritas, penuh kesabaran, dan lurus sekaligus tidak berbohong, curang, ataupun mencuri.
Menurut Kesuma, dkk (2012: 16) jujur merupakan suatu keputusan seseorang untuk mengungkapkan perasaannya, kata-katanya atau perbuatannya bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan dirinya. Makna jujur erat kaitannya dengan kebaikan (kemaslahatan). Kemaslahatan memiliki arti bahwa mementingkan kepentingan orang banyak dari pada mementingkan diri sendiri maupun kelompoknya.
Guru dan peserta didik serta perangkat sekolah harus membiasakan perilaku jujur. Alasannya adalah sebagai berikut: 1) Kepala sekolah perlu berperilaku jujur. Karena sebagai pemimpin harus mampu meri teladan bagi guru sebagai bawahan dan patner kerjanya; 2) Guru mempunyai kedudukan yang khusus dalam lingkungan sekolah. Posisi guru menuntut suatu kompetensi kepribadian yang lebih dibandingkan dengan profesi yang lain. Maka kejujuran seorang guru sangat diharapkan sebagai teladan bagi siswanya. Guru sebagai panutan harus dapat digugu dan ditiru peserta didik bagi kehidupan dan pribadi peserta didiknya; 3) Peserta didik akan meniru gurunya. Perilaku yang dilakukan guru adalah cermin bagi peserta didiknya. Maka dari perilaku guru yang jujur secara otomatis akan membentuk perilaku jujur pada peserta didiknya. Dengan perilaku jujur pada peserta didik maka keluhan dalam mengerjakan tugas akan dikerjakan sendiri didampingi orang tunya.
Setelah guru kelas V SD Negeri 3 Jambearum memberikan pemahaman perilaku jujur ternyata mampu membuat siswa berperilaku jujur. Terlihat dari hasil pengerjaan tugas tulisan bukan milik orang tua lagi. Ketika ditanya melalui grop WhasApp semua siswa memberikan pernyataan bahwa tugas dikerjakan sendiri. Orang tua hanya mendampingi dan membantu menjelaskan seperlunya. Guru merasa bangga dengan peserta didik. Melalui pemahaman perilaku jujur mampu membiasakan siswa berperilaku jujur di manapun peserta didik berada.
Urip Lestari, S.Pd.SD
Guru SDN 3 Jambearum Kecamatan Patebon